Ternyata tak perlu menjadi aktivis seperti Luis Sepúlveda untuk bisa menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup lewat karangan tulisan. Meskipun fiksi tak bisa mengubah realitas, tapi ia bisa memberi cerminan pada aspek yang sangat penting. Mungkin itulah yang menjadi gagasan Rizqi Turama saat menerbitkan kumpulan cerpen Yang Lebih Bijak daripada Peri.
Senin, 14 Maret 2022
Kamis, 10 Maret 2022
“Beri saya waktu enam tahun maka akan saya rangkum problematika perjalanan manusia pada zaman kiwari.” Mungkin itulah yang disampaikan seorang penyanyi solo bernama Tulus pada Tahun 2016, saat ia merilis album musik terakhirnya, “Monokrom”.
Semua pendengar lagu-lagunya pastilah mafhum bahwa pria bernama asli Muhammad Tulus Rusydi itu merupakan seorang pengamat dan tukang curhat yang baik. Suatu hari ia pernah berjam-jam mengamati telapak kakinya, membandingkan sebelah kiri dan kanan, sebelum akhirnya menulis lagu tentang Sepatu. Bahkan ketika mengalami body shaming saat remaja, ia pun menulis lagu Gajah sebagai bentuk penerimaan dan self-healing. Meskipun pada akhirnya tetap termotivasi untuk diet sehat juga.