[Review] Romeo Gadungan — Tirta Prayudha

Belum lama ini ada teman yang nanya, "Do, kapan review buku lagi?" Pertanyaan yang sangat ingin kujawab dengan teriakan, "Makanya main-main ke akun Goodreads-ku dong!" tapi aku urungkan karena menjunjung tinggi norma kesopanan. Lagi pula, sebenarnya pertanyaan itu nggak salah, mengingat sudah sekian dekade aku nggak nulis review buku di blog ini.

Aku jadi menyortir ulang daftar buku yang kubaca tahun ini, nggak banyak, cuma 40 buku. Ternyata kebanyakan buku-buku terbitan lama. Karena aku lebih tertarik mengulas buku yang baru terbit—paling lama setahun setelah terbit—dibanding buku yang sudah nggak edar di toko buku, jadi pilihan jatuh ke buku satu ini. 


Judul : Romeo Gadungan 
Penulis : Tirta Prayudha 
Penerbit : Bukune 
Tahun terbit : September 2016 
Cetakan : Pertama 
Tebal : 212 hlm 
ISBN : 9789797808631

Seperti kata pepatah, ada yang pergi ada pula yang datang. Nah, kalau cinta pergi, yang datang apa? Tentu saja patah hati! Ada saja penyebab patah hati gue—dari masalah kecocokan, pekerjaan, agama, atau suku. Dan rasanya, gue semakin susah untuk tertarik dengan seorang cewek. Banyak yang hanya berakhir di sebuah coffee date, tanpa pernah ada kisah selanjutnya. Terkadang alasannya dari pihak cewek, tapi sering kali, gue adalah penyebab utamanya. Intinya, cinta tak berpihak pada gue. Kisah cinta Romeo sungguhan dengan Juliet saja nggak happy ending, apalagi gue yang cuma menjadi seorang Romeo Gadungan! 
Nggak banyak penulis yang semua bukunya aku baca, tapi ada. Sebagai pembaca setia blog romeogadungan.com, kebetulan aku sudah membaca semua bukunya Tirta Prayudha. Sudah terdengar kayak hubungan wota dan oshi-nya, belum?

Satu hal yang selalu aku suka dari tulisan Kak Tirta, yaitu caranya menyampaikan cerita, dan isi ceritanya yang selalu disisipi moral value. Oke, itu dua hal. Tapi aku kehilangan hal lain. Ternyata Kak Tirta nggak begitu lucu di buku ini. 

Bukan berarti Romeo Gadungan ditulis dengan nggak lucu atau garing—you name it, tapi memang sepertinya Kak Tirta nggak berusaha melucu di sini. Kalau dalam persentase, mungkin kadar lucunya cuma 10%. Jadi buku ini memang bukan memoar komedi. Mungkin karena cuma sedikit yang bisa ditertawakan dari kisah patah hati, ya? Lagi pula, buku ini dilabeli "kumpulan cerita" bukan "kumpulan cerita/komedi" kayak buku terbitan GagasMedia lainnya dengan tema sejenis.

Oke, berarti nggak boleh protes!

Jadi, Romeo Gadungan berisi kumpulan cerita pengalaman patah hati dari penulis. Dibuka dengan prolog dan pertanyaan krusial, "Why do we fall in love?" Pembaca langsung diajak berkontemplasi tentang alasan kenapa kita jatuh cinta. Karena jawaban "kepeleset" atau "kesandung" nggak cukup keren, maka berikut jawabannya:
Alasannya cukup sederhana, karena pada dasarnya perasaan itu harus dibagi. Kasih sayang harus disalurkan ke seseorang, perasaan merasa bersemangat harus disalurkan ke olahraga, atau perasaan pengin curhat disalurkan melalui kode now playing di timeline Twitter. Itu mungkin alasan kenapa kita jatuh cinta.
Di buku ini, aku paling suka bagian cerita tentang Sepatu Kiri—kalau nggak salah ingat, pernah baca spin off-nya di Trave(love)ing 2. Entah kenapa di bagian ini serasa baca adegan di novel fiksi roman, tapi yang ini versi nyata. Kisah drama yang manis sekaligus tragis. Kalau dipikir-pikir, Kak Tirta potensial sekali kalau nanti bikin novel kayak Gege Mengejar Cinta-nya Adhitya Mulya. 

Terlepas dari isinya, menurutku buku ini masih banyak cacat teknis. Masih ada beberapa typo, layout-nya kurang nyaman di mata, lalu ilustrasinya yang masih terlalu kasar. Padahal ilustrasi di buku Newbie Gadungan dulu bagus. Terus, sampul bukunya juga kurang nyambung; terlalu kekanakan untuk buku yang isinya cenderung dewasa. Spoiler: ada adegan 18+!

Masih ditunggu tulisan selanjutnya Kak Tirta. Novel komedi, how?

Posting Komentar

33 Komentar

  1. Akhirnya ada yang review buku ini juga. Saya pun udah baca buku ini, di tengah usaha namatin The Fault In Our Stars. Buku ini nggak lama selesainya.

    Bener, sih. Komedinya makin ke belakang makin berkurang. Di awal-awal komedinya lumayan sering.

    Oh iya? Adegan 18+ itu malah saya suka. Fyi, saya 17 tahun, bukan mahasiswa semester 5.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang ngirain elo mahasiswa semester 5 siapa, sih? Gue sejak main ke blog lo pertama kali juga udah tau kalo lo masih sekolah.

      Hapus
    2. Tapi memang branding Robby nggak cocok jadi pelajar, mukanya terlalu lawas.

      Hapus
  2. Pernah diceritain Yoga soal buku ini. Tapi Yoga nggak bilang kalau ada adegan 18+. :((((

    Eh iya ya. Kalau dilihat dari cover-nya, kirain kadar lucunya nggak 10% gitu. Tapi 80% gitu lah. Harusnya covernya agak mendewasa gitu ya. Oke. Agak mendewasa. Entahlah itu kayak gimana. Yang jelas bukan kayak poster film bokep. Yha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10% itu penilaian pribadi ya, bukan angka absolut.

      Cover agak mendewasa itu gimana? ;(

      Hapus
  3. Dulu sempet baca sampel gratisnya di Google Play. Mau lanjut baca lagi begitu tau ada adegan 18+.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Brgsk!

      Kalau mau baca adegan 18+ mending baca Fifty Shades of Grey aja sekalian!

      Hapus
  4. Wih, aku lumayan ketinggalan bukunya, deh. Belum pernah lihat di gramedia. Keasyikan berburu buku di sale-sale murah kayaknya. Heu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sale murah, biasanya buku lama aja makanya nggak nemu. Haha

      Hapus
  5. hahahaha, aku juga suka kak tirta prayuda dan tulisannya kak.
    samaaaa aku juga suka ngepoi doi di blog ato ask.fm nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau suka blognya, mungkin bakal suka juga sama bukunya. :)

      Hapus
  6. sampai detik ini aku komentar disini. buku itu masih tersegel rapih dengan plastiknya di rak buku. hm.

    BalasHapus
  7. Kukira ini full komedi pas lihat cover-nya. Ternyata malah cuma 10%,ya? Ini titik kelucuannya Kak Rido yang beda atau memang niat penulis yang memang demikian adanya? Nah, ini mesti baca sendiri kalo gitu. :/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena dikomparasi dengan buku pertama penulis yang banyak selipan komedi, buku ini komedinya jauh lebih minim. Makanya aku bilang kayak nggak berniat melucu. Haha.

      Hapus
  8. Wah akhirnya kamu mulai ngereview buku lagi ya kang rido. Aku jadi ikut seneng.
    Hmmm jadi penasaran deh sama buku ini. Apalagi kamu nyebut ada unsur 18 di dalemnya. Oiya ngomong-ngomong, buku kamu yang Flip-Flop masihada di Gramedia Balikpapan gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. BAJINGAAAAK INI SIAPA YANG NYAMAR JADI AGEN JELLY?! 😂😂😂😂

      Hapus
  9. Reviewnya menarik,, apalagi ada unsur ehem ehemnya ya didalam jadi penasaran neh.


    #kunjungan balik ya gan :)

    BalasHapus
  10. Wow buku tentang patah hati, pasti menariik ini ,,

    Makasih gan reviewnya kunjungi balik blogku ya www.iromis.com


    Makash

    BalasHapus
  11. Ga usah banyak protes ih Rido! Gue belum bacaaaa, tapi harusnya sih emang bagus. Beliin dong Do. *joget-joget*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli sendiri dong. Sekalian beli bukuku. (lah?)

      Hapus
  12. Covernya kurang menarik. Dan jika memang isinya seperti yg tertulis di atas, berarti emang rada gak nyambung juga, terlalu kekanakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, kan, sampulnya memang lebih mirip buku remaja masa cinta-cinta monyet. :D

      Hapus
  13. Saya baru pertama blogwalking ke blog ini :D Setelah mencari di koment - koment blog lain..

    Hahahaha, saya juga pengen bikin reviewnya yang kayak gini, asik.. Tapi, setelah coba - coba nulis kayaknya nggak dapat jiwanya. :( *Sedih*

    Salam kenal, ka Rido :)

    BalasHapus
  14. Salah satu buku yang masuk ke dalam list 'buku yg pengen dibeli' hahahahaa
    Cukup penasaran sama romeo gadungan. Soalnya kata yg pernah baca, ada 1 bab yang bikin mewek abis.
    Asli penasaran :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ada cerita yang bikin mewek. Kayaknya cewek bakal lebih relate baca buku ini.

      Hapus
  15. covernya berarti bisa mengantar opini ya? kirain full komedi pas liat covernya tau-tauuu...

    BalasHapus
  16. Ditunggu Tulisan Lainnya Ya...


    Semangat Berkarya, Sukses Selalu

    BalasHapus
  17. Jadi Romeo gadungan ini ada adegan 18+, review yang sangat menarik. Apakah ini cuman strategi marketing? wkwkwk

    BalasHapus
  18. Udah lama gak ngereview buku, karena buku yang dibaca udah terbit 3-4 tahun yang lalu, jadi rada males untuk ngereview.

    Meskipun gak begitu kental komedi, tapi buku ini masih recomended gak untuk di baca?

    BalasHapus
  19. mas tirta ini lagi penyembuhan dari GBS ya kalo gak salah
    buku yg pertama dulu sy suka, asyik. yg ini sy blm beli ternyata...
    tp gpp masih bisa jadi list untuk dibeli

    BalasHapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!