Belum lama ini ada teman yang nanya, "Do, kapan review buku lagi?" Pertanyaan yang sangat ingin kujawab dengan teriakan, "Makanya main-main ke akun Goodreads-ku dong!" tapi aku urungkan karena menjunjung tinggi norma kesopanan. Lagi pula, sebenarnya pertanyaan itu nggak salah, mengingat sudah sekian dekade aku nggak nulis review buku di blog ini.
Aku jadi menyortir ulang daftar buku yang kubaca tahun ini, nggak banyak, cuma 40 buku. Ternyata kebanyakan buku-buku terbitan lama. Karena aku lebih tertarik mengulas buku yang baru terbit—paling lama setahun setelah terbit—dibanding buku yang sudah nggak edar di toko buku, jadi pilihan jatuh ke buku satu ini.
Satu hal yang selalu aku suka dari tulisan Kak Tirta, yaitu caranya menyampaikan cerita, dan isi ceritanya yang selalu disisipi moral value. Oke, itu dua hal. Tapi aku kehilangan hal lain. Ternyata Kak Tirta nggak begitu lucu di buku ini.
Bukan berarti Romeo Gadungan ditulis dengan nggak lucu atau garing—you name it, tapi memang sepertinya Kak Tirta nggak berusaha melucu di sini. Kalau dalam persentase, mungkin kadar lucunya cuma 10%. Jadi buku ini memang bukan memoar komedi. Mungkin karena cuma sedikit yang bisa ditertawakan dari kisah patah hati, ya? Lagi pula, buku ini dilabeli "kumpulan cerita" bukan "kumpulan cerita/komedi" kayak buku terbitan GagasMedia lainnya dengan tema sejenis.
Oke, berarti nggak boleh protes!
Jadi, Romeo Gadungan berisi kumpulan cerita pengalaman patah hati dari penulis. Dibuka dengan prolog dan pertanyaan krusial, "Why do we fall in love?" Pembaca langsung diajak berkontemplasi tentang alasan kenapa kita jatuh cinta. Karena jawaban "kepeleset" atau "kesandung" nggak cukup keren, maka berikut jawabannya:
Alasannya cukup sederhana, karena pada dasarnya perasaan itu harus dibagi. Kasih sayang harus disalurkan ke seseorang, perasaan merasa bersemangat harus disalurkan ke olahraga, atau perasaan pengin curhat disalurkan melalui kode now playing di timeline Twitter. Itu mungkin alasan kenapa kita jatuh cinta.
Di buku ini, aku paling suka bagian cerita tentang Sepatu Kiri—kalau nggak salah ingat, pernah baca spin off-nya di Trave(love)ing 2. Entah kenapa di bagian ini serasa baca adegan di novel fiksi roman, tapi yang ini versi nyata. Kisah drama yang manis sekaligus tragis. Kalau dipikir-pikir, Kak Tirta potensial sekali kalau nanti bikin novel kayak Gege Mengejar Cinta-nya Adhitya Mulya.
Terlepas dari isinya, menurutku buku ini masih banyak cacat teknis. Masih ada beberapa typo, layout-nya kurang nyaman di mata, lalu ilustrasinya yang masih terlalu kasar. Padahal ilustrasi di buku Newbie Gadungan dulu bagus. Terus, sampul bukunya juga kurang nyambung; terlalu kekanakan untuk buku yang isinya cenderung dewasa. Spoiler: ada adegan 18+!
Masih ditunggu tulisan selanjutnya Kak Tirta. Novel komedi, how?
33 Komentar
Akhirnya ada yang review buku ini juga. Saya pun udah baca buku ini, di tengah usaha namatin The Fault In Our Stars. Buku ini nggak lama selesainya.
BalasHapusBener, sih. Komedinya makin ke belakang makin berkurang. Di awal-awal komedinya lumayan sering.
Oh iya? Adegan 18+ itu malah saya suka. Fyi, saya 17 tahun, bukan mahasiswa semester 5.
Yang ngirain elo mahasiswa semester 5 siapa, sih? Gue sejak main ke blog lo pertama kali juga udah tau kalo lo masih sekolah.
HapusTapi memang branding Robby nggak cocok jadi pelajar, mukanya terlalu lawas.
HapusPernah diceritain Yoga soal buku ini. Tapi Yoga nggak bilang kalau ada adegan 18+. :((((
BalasHapusEh iya ya. Kalau dilihat dari cover-nya, kirain kadar lucunya nggak 10% gitu. Tapi 80% gitu lah. Harusnya covernya agak mendewasa gitu ya. Oke. Agak mendewasa. Entahlah itu kayak gimana. Yang jelas bukan kayak poster film bokep. Yha.
10% itu penilaian pribadi ya, bukan angka absolut.
HapusCover agak mendewasa itu gimana? ;(
Dulu sempet baca sampel gratisnya di Google Play. Mau lanjut baca lagi begitu tau ada adegan 18+.
BalasHapusBrgsk!
HapusKalau mau baca adegan 18+ mending baca Fifty Shades of Grey aja sekalian!
Wih, aku lumayan ketinggalan bukunya, deh. Belum pernah lihat di gramedia. Keasyikan berburu buku di sale-sale murah kayaknya. Heu.
BalasHapusDi sale murah, biasanya buku lama aja makanya nggak nemu. Haha
Hapushahahaha, aku juga suka kak tirta prayuda dan tulisannya kak.
BalasHapussamaaaa aku juga suka ngepoi doi di blog ato ask.fm nya
Kalau suka blognya, mungkin bakal suka juga sama bukunya. :)
Hapussampai detik ini aku komentar disini. buku itu masih tersegel rapih dengan plastiknya di rak buku. hm.
BalasHapusBaca dong!
HapusKukira ini full komedi pas lihat cover-nya. Ternyata malah cuma 10%,ya? Ini titik kelucuannya Kak Rido yang beda atau memang niat penulis yang memang demikian adanya? Nah, ini mesti baca sendiri kalo gitu. :/
BalasHapusKarena dikomparasi dengan buku pertama penulis yang banyak selipan komedi, buku ini komedinya jauh lebih minim. Makanya aku bilang kayak nggak berniat melucu. Haha.
HapusWah akhirnya kamu mulai ngereview buku lagi ya kang rido. Aku jadi ikut seneng.
BalasHapusHmmm jadi penasaran deh sama buku ini. Apalagi kamu nyebut ada unsur 18 di dalemnya. Oiya ngomong-ngomong, buku kamu yang Flip-Flop masihada di Gramedia Balikpapan gak?
BAJINGAAAAK INI SIAPA YANG NYAMAR JADI AGEN JELLY?! 😂😂😂😂
HapusReviewnya menarik,, apalagi ada unsur ehem ehemnya ya didalam jadi penasaran neh.
BalasHapus#kunjungan balik ya gan :)
Ehem ehem.
HapusWow buku tentang patah hati, pasti menariik ini ,,
BalasHapusMakasih gan reviewnya kunjungi balik blogku ya www.iromis.com
Makash
Ga usah banyak protes ih Rido! Gue belum bacaaaa, tapi harusnya sih emang bagus. Beliin dong Do. *joget-joget*
BalasHapusBeli sendiri dong. Sekalian beli bukuku. (lah?)
HapusCovernya kurang menarik. Dan jika memang isinya seperti yg tertulis di atas, berarti emang rada gak nyambung juga, terlalu kekanakan.
BalasHapusNah, kan, sampulnya memang lebih mirip buku remaja masa cinta-cinta monyet. :D
HapusSaya baru pertama blogwalking ke blog ini :D Setelah mencari di koment - koment blog lain..
BalasHapusHahahaha, saya juga pengen bikin reviewnya yang kayak gini, asik.. Tapi, setelah coba - coba nulis kayaknya nggak dapat jiwanya. :( *Sedih*
Salam kenal, ka Rido :)
Salam kenal juga, Andika. :)
HapusSalah satu buku yang masuk ke dalam list 'buku yg pengen dibeli' hahahahaa
BalasHapusCukup penasaran sama romeo gadungan. Soalnya kata yg pernah baca, ada 1 bab yang bikin mewek abis.
Asli penasaran :D
Iya, ada cerita yang bikin mewek. Kayaknya cewek bakal lebih relate baca buku ini.
Hapuscovernya berarti bisa mengantar opini ya? kirain full komedi pas liat covernya tau-tauuu...
BalasHapusDitunggu Tulisan Lainnya Ya...
BalasHapusSemangat Berkarya, Sukses Selalu
Jadi Romeo gadungan ini ada adegan 18+, review yang sangat menarik. Apakah ini cuman strategi marketing? wkwkwk
BalasHapusUdah lama gak ngereview buku, karena buku yang dibaca udah terbit 3-4 tahun yang lalu, jadi rada males untuk ngereview.
BalasHapusMeskipun gak begitu kental komedi, tapi buku ini masih recomended gak untuk di baca?
mas tirta ini lagi penyembuhan dari GBS ya kalo gak salah
BalasHapusbuku yg pertama dulu sy suka, asyik. yg ini sy blm beli ternyata...
tp gpp masih bisa jadi list untuk dibeli
Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!