Novel Indonesia yang Ide Ceritanya Mirip Film Luar

"Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan." 

Sebuah kalimat yang sering kita jumpai hampir di setiap pembuka film ataupun sebuah novel. Kalimat yang mengklaim bahwa ide yang yang dituangkan dalam karya tersebut benar-benar murni hasil olah imajinasi. 
Namun, siapa yang bisa menjamin ketika ada tudingan kemiripan ide cerita pada suatu film/novel dan berkelit bahwa itu adalah sebuah 'ketidaksengajaan' dan bukan 'penjiplakan'? 

Seperti yang pernah aku tulis di post Beberapa Sampul Buku yang Punya 'Kemiripan', sebenarnya di dunia ini nggak ada ide yang benar-benar baru. Yang kita sebut 'ide baru' adalah gabungan ide-ide lama yang dikemas dengan cara baru. 
Contohnya... film Indonesia yang berjudul Heart, yang dibintangi oleh Nirina Zubir, Irwansyah, dan Acha Septriasa. Bercerita tentang persahabatan cowok playboy dengan cewek tomboy. Pada suatu ketika, si cowok jatuh cinta pada seorang cewek feminin, yang membuat sahabatnya (si cewek tomboy) diam-diam terbakar cemburu. Mirip ide cerita film apa, pemirsaaa? Ya, mirip film bollywood legendaris... Kuch Kuch Hota Hai

Nah, ternyata bukan cuma sebuah film dengan film lainnya yang punya kasus demikian. Di Indonesia, ada beberapa novel yang ide ceritanya disinyalir mirip ide cerita film luar. Investigasi kali ini dilakukan secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak lain, apalagi tekanan benda tumpul. Dan juga, investigasi ini sepenuhnya dibantu oleh mesin canggih sejuta umat; Google. Mari simak!


1. Infinitely Yours (GagasMedia, 2011) & Hello Stranger (2010)

Hello Stranger adalah sebuah film yang bercerita tentang seorang cowok bernama Darng yang sedang mengikuti sebuah tour perjalanan ke Korea. Bersamaan dengan itu, seorang cewek bernama May berencana menghadiri pernikahan temannya sekaligus berpetualang sebagai backpacker di Korea, dan diantar oleh kekasihnya yang posesif ke bandara. 
Sesampainya di Korea, Darng terpisah dari rombongan tour karena kabur dari penginapannya dan tersesat hingga sampai di penginapan lain tempat May menginap. Di sanalah awal pertemuan Darng dan May, yang mengawali kebersamaan mereka selama di Korea sebagai stranger, tanpa tahu nama masing-masing.
Di Korea, Darng juga bertemu dengan temannya yang memberi tahu bahwa mantan kekasihnya akan menikah dengan orang lain. Di waktu bersamaan, May diputuskan oleh pacarnya via telepon. 
Kebersamaan mereka beberapa hari di Korea, rupanya menimbulkan perasaan saling suka. Terbukti ketika Darng dijemput rombongannya untuk pulang, namun ia lebih memilih kembali untuk menemani May menikmati turunnya salju. (baca review Hello Stranger di sini)

Infinitely Yours adalah sebuah novel romance yang menceritakan tentang seorang cewek bernama Jingga yang akan mengikuti tour ke Korea, namun dia bertemu dengan seorang cowok bernama Rayan yang tak sengaja menghancurkan PSP-nya di bandara. Tenyata cowok tersebut adalah pasangannya saat tour ke Korea nanti . Tujuan Rayan ke Korea adalah ingin bertemu dengan mantan pacarnya, Mariska, yang tiba-tiba saja memutuskan hubungannya dengan Rayan dan akan segera menikah dengan pria asal Korea pilihannya.
Tour Rayan bersama rombongan gagal dan berganti menjadi tour romantisme Korea ala Jingga. Selama 5 hari, perasaan Rayan berubah aneh ketika bersama Jingga. Begitu pula dengan perasaan Jingga, menjadi semakin rumit ketika tour guide-nya yang bernama Yun Jae Oppa menyatakan cinta tepat saat Jingga menyadari bahwa hatinya telah tersentuh oleh Rayan. (baca review Infinitely Yours di sini)




Kemiripan:
- Tentang dua orang asing yang berlibur ke Korea. Darng & May dari Thailand. Rayan & Jingga dari Indonesia.
- Di film, rombongan tour yang mau ke Korea hampir ketinggalan pesawat karena menunggu Darng. Sedangkan di buku, rombongan tour hampir ketinggalan pesawat karena menunggu Jingga.
- May adalah Korean freak, begitu pula dengan Jingga.
- dan beberapa kemiripan lain yang pernah dibahas seseorang di sini

Apakah ini penjiplakan? 
Orizuka membantah bahwa novel Infinitely Yours menjiplak ide cerita film Hello Stranger. Ia mengaku belum pernah menonton film tersebut saat menyelesaikan draf bukunya. Malah dari pihak penerbit yang menyarankannya untuk menonton. Ia pun sempat kaget saat menonton film tersebut, karena memang ada beberapa adegan yang kebetulan sama dengan plot novel yang sedang ia tulis. 
"Aku nggak menjiplak, bahkan baru nonton filmnya setelah draf selesai, untuk apa mengubah? It’s like being unfair to my own child," bantah Orizuka di sebuah post di blognya yang berjudul Behind The Book: Infinitely Yours.


===============

2. Ayahku (Bukan) Pembohong (GPU, 2011) & Big Fish (2003)

Big Fish adalah sebuah film yang diadaptasi dari novel berjudul Big Fish: A Novel of Mythic Proportions karya Daniel Wallace. Bercerita tentang seorang ayah bernama Edward Bloom yang selalu mengisahkan cerita dongeng kepada anaknya, Will Bloom. William tumbuh besar dengan cerita ayahnya. Cerita ayahnya menangkap ikan besar yang tak pernah ditangkap saat Will lahir, sang penyihir, bertemu raksasa hingga penemuan kota rahasia Spectre menghiasi masa kecil Will. 

Saat usianya bertambah dewasa dan akan menikah, Will terus mendengarkan kisah pengalaman hidup ayahnya itu. Saking seringnya mendengar kisah dongeng yang selalu diulang, Will pun beranggapan bahwa semua yang diceritakan oleh ayahnya itu tak satu pun mengandung kebenaran. Kisah hidup ayahnya yang selalu diceritakannya itu dianggap Will sebagai kedok untuk menutupi masa lalu ayahnya yang gelap karena menyembunyikan fakta yang sebenarnya terjadi. Anggapan negatif Will inilah yang akhirnya membuat hubungan antara ayah dan anak ini menjadi renggang. Hasilnya, Will dan ayahnya saling tak berkomunikasi selama 3 tahun lamanya.
Tiga tahun kemudian, saat istri Will mengandung anak mereka yang pertama, Will menerima kabar dari ibunya bahwa ayahnya sedang sakit keras. Will dan istrinya pun pulang ke tempat orangtuanya di Alabama untuk menengok keadaan sang ayah. Selama berada di Alabama itulah, Will pun bertekad untuk mencari tahu kebenaran apa yang berada di balik semua kisah dongeng yang diceritakan oleh ayahnya selama ini. (baca review Big Fish di sini)

Ayahku (Bukan) Pembohong adalah novel yang berkisah tentang seorang ayah yang memberikan pemahaman-pemahaman baik kepada anak semata wayangnya lewat dongeng-dongeng tentang kesederhanaan hidup. Dam, sang anak yang kala itu masih duduk di bangku SMP tumbuh menjadi anak yang baik, penurut, penyabar dan menyenangkan, berbeda dengan anak kebanyakan, berkat cerita-cerita menarik dari ayahnya. Akan tetapi, setelah Dam yang tumbuh dewasa memilih untuk tidak mempercayai cerita-cerita tersebut lagi, ada banyak yang tidak terjelaskan, terlalu tidak masuk akal, di luar nalar. 

Setelah ibunya meninggal, Dam mulai membenci ayahnya, cerita-cerita ayahnya, dan merasa selama ini ia telah dibohongi. Dam sangat keberatan ketika ayahnya menularkan cerita-cerita itu pula kepada kedua buah hatinya.
Setelah ayahnya meninggal, barulah Dam menyadari bahwa semua yang didengar dari ayahnya bukan hanya dongeng belaka, tapi itu fakta dan nyata. (baca review Ayahku (Bukan) Pembohong di sini)


Kemiripan: 
- Tentang seorang ayah yang selalu mendongeng untuk anak semata wayangnya
- Setelah dewasa, Will dan Dam merasa bahwa ayah mereka adalah seorang pembohong
- Will menyesali telah membenci ayahnya ketika ayahnya jatuh sakit, sedangkan Dam menyesali telah membenci ayahnya ketika ayahnya meninggal
- dll.

Apakah ini penjiplakan?
Di halaman terakhir novel Ayahku (Bukan) Pembohong, Tere Liye memberikan catatan kecil mengenai isu yang menyebutkan bahwa ide cerita novelnya mirip novel Big Fish (tidak disebutkan filmnya) dan mengaku kalau ia pun belum pernah menonton film tersebut. Sebelum novel ini diterbitkan, drafnya sempat dikirimkan ke sejumlah pembaca. Ternyata, ada beberapa tanggapan bahwa novel ini mengingatkan mereka dengan alur cerita Big Fish. Namun, Tere Liye tetap menerbitkannya karena tidak merasa menjiplak karya siapa pun.


===============

3. Memilikimu (GagasMedia, 2011) & Chori Chori Chupke Chupke (2001)


Chori Chori Chupke Chupke adalah film bollywood yang berkisah  tentang kehidupan sepasang suami-istri keluarga Punjabi, Raj Malhotra dan Priya. Setelah menikah dan hidup bersama dengan bahagia, Priya akhirnya mengandung. Sayangnya dalam sebuah acara permainan keluarga, kandungan Priya mengalami keguguran dan dokter memvonis bahwa selamanya priya tidak akan mampu memiliki anak. Padahal keluarga suaminya, Raj, sangat ingin memiliki seorang cucu.
Demi membahagiakan keluarga seuaminya, Priya meminta Raj mencari wanita yang mau menjadi ibu tumpang dan melahirkan anak Raj. Semula Raj menolak. Tapi, melihat ketulusan Priya, akhirnya Raj menemukan seorang WTS bernama Madhu yang bersedia menjadi ibu tumpang bagi calon anak Raj, dengan bayaran yang sangat tinggi. Priya dan Madhu ternyata sangat cocok sekali bahkan saling mendukung. Ditambah lagi kebaikan Raj, yang akhirnya membuat Madhu jatuh cinta secara diam-diam.
Setelah Madhu hamil tua, muncul sifat egois Madhu. Dia tidak mau memberikan bayinya pada Priya. Apapun bujukan Priya, Madhu tidak mendengarkannya. Baru setelah terjadi kecelakaan, yang menyebabkan dokter memberi Priya pilihan apakah akan menyelamatkan bayi atau ibunya, Priya memilih menyelamatkan Madhu. Hati Madhu jadi tersentuh. Setelah bayi Raj lahir, sesuai dengan perjanjian, Madhu menyerahkannya pada Priya dan pergi menghilang dari kehidupan mereka. (baca review Chori Chori Chupke Chupke di sini)

Memilikimu adalah novel yang bercerita tentang Anom dan Samara, sepasang suami-istri yang tidak dikaruniai seorang anak. Samara mengalami anovulasi, suatu kelainan di dalam rahimnya yang menyebabkan sel telurnya tidak dapat dibuahi. Karena hal itu, Samara menjadi sangat sedih. Ada yang hilang dalam diri Samara ketika dia menyadari bahwa anugerah seorang wanita untuk melahirkan anak tidak akan dia alami. Tetapi Anom, suaminya, justru menjadi orang yang membesarkan hatinya. Dengan sepenuh hati pada sumpah pernikahannya untuk mendampingi istrinya dalam susah dan senang dia jalani, meski tanpa seorang anak.
Tetapi, ketika Anom diminta oleh sahabatnya untuk menjaga anak perempuannya, keinginan memiliki anak itu kemudian kembali muncul. Keinginan mengadopsi anak ditolak oleh Samara, karena Samara tidak yakin bisa mencintai anak yang tidak dikenal dari mana asalnya. Namun, Anom memilih cara lain untuk memiliki keturunan.
Anom mendekati Lembayung, seorang wanita pelayan restoran sekaligus pekerja seks komersial temporer. Anom menawarkan kontrak kerjasama dengan Lembayung, menyewa rahim Lembayung untuk mendapatkan seorang anak. Rencana Anom adalah ketika anak itu lahir, maka sepenuhnya anak itu akan menjadi milik Anom dan istrinya. 
Anom kemudian menyesali perbuatannya, dan menceritakan hal itu kepada istrinya. Dia meminta maaf sambil bersimpuh di depan istrinya yang marah dan terluka. Sementara itu, Lembayung sendiri mengalami konflik batin. Alih-alih mendapatkan sejumlah uang atas “jasanya”, tentunya dia juga mencintai janin yang tumbuh di dalam dirinya. Terlebih lagi, tanpa disadarinya dia menyisakan ruang di hatinya untuk ayah dari anaknya itu. (baca review Memilikimu di sini)



Kemiripan:
- Tentang suami-istri yang tak bisa memiliki keturunan
- Raj dan Anom sama-sama mengontrak seorang WTS/PSK untuk tumpang rahim

Apakah ini penjiplakan?
Karena sepertinya belum ada sumber yang menyebutkan apakah novel Memilikimu memang terinspirasi dari film tersebut atau kesamaan idenya memang bukan kesengajaan, jadi silakan simpulkan sendiri.
================


4. Moga Bunda Disayang Allah (Republika, 2006) & Black (2005)

Black adalah film bollywood yang bercerita tentang Michelle, seorang gadis buta dan tuli sejak ia berusia 8 bulan. Orangtuanya yang kaya raya, meminta pertolongan Debraj Sahai, seorang guru buta-tuli eksentrik yang juga seorang alkoholik. Cara Debraj yang keras dalam menangani Michelle, mendapat penolakan dari ayah Michelle. Hanya saja, ketika ayah Michelle pergi keluar kota selama 20 hari, Debraj memohon kepercayaan ibu michelle akan penanganannya dan berjanji menghilangkan ketergantungannya dengan alkohol.

Setelah melewati berbagai kejadian yang mengharukan, Michelle pun akhirnya mampu menyebut “Mama” dengan bahasa khususnya. Bahkan ketika dewasa, Michelle berhasil lulus sebagai sarjana di universitas ternama meski harus menempuh kuliah selama 20 tahun. (baca review Black di sini)

Moga Bunda Disayang Allah adalah novel yang menceritakan tentang Melati, seorang gadis kecil berusia 6 tahun yang buta, tuli, yang secara tidak langsung juga bisu. Cerita ini bermula ketika kening Melati terkena lemparan 'freebase' saat kelurganya sedang berlibur di sebuah pantai. Keadaan ini yang membuat Melati terputus dengan dunianya, hal ini berakibat pada psikologi Melati yang menjadi lebih tempramental.
Perjuangan Melati dimulai saat bundanya menemukan seorang guru yang bernama Karang. Karang diceritakan sebagai seorang pemuda yatim-piatu dan sangat menyayangi anak-anak. Dengan sentuhannya dia dapat membuat anak-anak merasa nyaman.
Tentu sulit bagi Melati untuk belajar dengan seorang yang masih berada dalam bayang-bayang masa lalunya. Karang pernah mengalami sebuah kecelakaan di laut yang menewaskan 18 anak-anak dari taman bacanya, termasuk Qintan, murid kesayangannya. Perasaan bersalah inilah yang membuatnya menjadi benar-benar hancur. Karang menjadi seorang yang lebih senang mengurung diri dalam kamar dan menjadi pemabuk serta sering keluar malam.
Namun dengan doa dari bunda Melati yang tak pernah berhenti dan kerja keras serta kesabaran dari Karang, Melati kembali dapat merasakan dunianya kembali. Melaui telapak tangannya Melati akhirnya dapat berkomunikasi dengan keadaan di sekitarnya. Tidak hanya Melati yang kembali dapat merasakan dunianya, namun Karang juga dapat bangkit dari keterpurukannya. (baca review Moga Bunda Disayang Allah di sini)


Kemiripan:
- Keduanya sama-sama mengangkat kisah nyata seorang gadis buta-tuli yang dibimbing oleh seorang guru mantan alkoholik

Apakah ini penjiplakan?
Bukan. Kedua ide cerita ini mirip karena memang mengangkat kisah nyata yang sama. Yaitu tentang kisah fenomenal seorang gadis buta-tuli bernama Helen Keller dan gurunya Anne Sullivan. Sebelumnya, kisah ini juga pernah diangkat dalam film hollywood tahun 1962 yang berjudul The Miracle Worker dan mendapat penghargaan oscar. 


===============



PS: jika teman-teman ternyata menemukan novel Indonesia lain yang ide ceritanya mirip film luar, silakan tambahkan di kolom komentar ya.

Posting Komentar

18 Komentar

  1. Curcol si rantau kacau ama Laskar pelangi mirip tuh. Coba beli kalo ga percaya

    BalasHapus
  2. saya juga pernah baca beberapa etika penulis naskah, boleh-boleh saja mengembangkan cerita dari karya yang sudah ada tapi dengan syarat setiap dialog harus dibuat menjadi kalimat yang baru. aspek-aspek yang mirip juga harus dimanipulasi biar gak keliatan mirip :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya.
      Kisah Romeo & Julliet contohnya, udah dikembangin jadi cerita-cerita lain, tapi intinya tetap sama: cinta sejati.
      Atau tema cinta tak direstui serupa kisah Siti Nurbaya. Udah gak kehitung berapa film/novel yang terilhami dari ide dasarnya. :D

      Hapus
  3. Aduuh, saya awam kalau masalah ini. Manggut-manggut aja lah. (y) Keren ini

    BalasHapus
  4. memang kalo nulis tak bisa dipungkiri film salah satu inspirasi, tapi tak serta merta dijiplak habis2an kan.. ambil inti cerita lalu dikembangin.. jadi dehhh *emang bikin kue apa* heheheh

    BalasHapus
  5. Ridooooo keren ih! Niat banget pasti observasinya :D

    Keep it up yaaaa :)

    BalasHapus
  6. Dulu pernah ada yang bilang, Tere Liye pernah dituduh plagiat, dan ternyata untuk kasus2 itu toh. Yah benar juga sih, cari ide yang benar2 baru itu susah. Apalagi kalau melihat kasusnya Orizuka itu. Dia nulis, nulis, dan nulis,... eh ternyata baru tahu idenya sama kayak sebuah film Korea. Hal itu menurutku bisa terjadi banget. Kita nulis tentang ini, bukan nggak mungkin di belahan bumi mana, ada yang nulis tentang hal yang sama. Dan menurutku, dari contoh2 kasus yang ada, itu bukann plagiat juga kok. Udah beda lagian. Serupa tapi tak sama.

    BalasHapus
  7. Yang Heart sama Kuch Kuch juga nggak 100 % mirip. Di Kuch Kuch, latar belakang para tokohnya jelas. Nah di Heart nggak. Farel, Luna, atau Rahel itu nggak begitu jelas soal keluarganya. Endingnya juga beda. Di Heart, si tomboy meninggal dan akan meninggalkan penyesalan buat si cowok. Nah di Kuch Kuch, si cewek feminin yang menyesal dan meninggal. Si cowok dan cewek tomboy akhirnya jadian. Serupa tapi tak sama, kan? Kalau dibilang plagiarisme, mungkin hanya ganti nama tokoh, dan alurnya mirip 70-85%. Sedangkan untuk kasus Heart itu, nggak.

    Jangankan soal ide cerita, soal kehidupan aja kadang suka mirip film atau buku kok. Sering dengar kan ada kata2: "Gila, Bro! Kisah hidup lu mirip........" Terus kita mau bilang plagiat? Susah juga yah. Hahahaha. Daripada langsung men-judge plagiat, kenapa nggak bilang aja dulu terinspirasi sembari menemukan perbedaan2 yang ada. Kalau kita terus mencari persamaan2nya, yang ada jatuhnya malah bilang plagiat, padahal belum 100% juga mirip. Lha kalau hanya 35-55% mirip, kayaknya agak susah juga yah dibilang plagiat? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip itu artinya hampir sama atau serupa, loh. Makanya, aku pakai istilah "mirip" karena nggak bermaksud men-judge penulis-penulis di atas plagiat. Terima kasih komentarnya. :D

      Hapus
  8. Mas Bro, tahu nggak komik Dragon Ball? Komik Jepang itu kan agak mirip sama legenda China, Journey to the West. Mirip di tokoh Son Goku dengan Sun Go Kong. Tapi selebihnya beda, Di legenda itu kan nggak ada cerita tentang planet2 gitu. Hahaha,

    BalasHapus
  9. Mau ralat untuk kata2 ini: "Yang kita sebut 'ide baru' adalah gabungan ide-ide lama yang dikemas dengan cara baru."

    Menurutku, seharusnya itu kombinasi bukan gabungan. Kalau gabungan, itu kok jadi mendukung plagiarisme yah? Hehehe. Kalau kombinasi, nah itu baru pas. Ada unsur kreativitas. :D

    BalasHapus
  10. Nambahin lagi....

    Clara Ng juga punya naskah yang terinspirasi. Novelnya yang Jampi-Jampi Varaiya itu agak mirip sama komik Ranma 1/2. Kemiripannya itu di penokohannya. Tapi sih ide dasarnya beda kok. Yang satu tentang dunia sihir, yang satu tentang apa. LOL.

    BalasHapus
  11. suatu ketika adek gw beli novel yg judulnya frenemy klo ga salah, pas gw ikut baca, not bad lah ceritanya. Beberapa hari kemudian saat nonton tipi (entah itu HBO ato FOX movie lupa) gw liat film yg ceritanya 85% sama kaya si novel itu. Judulnya mean girls klo ga salah dibintangi linsey lohan. Gw langsung syok karena mirip bgt tentang seorang cewek biasa yg temenan sama cewek2 ter-hits disekolah dan ikut hits juga dll. ga sama plek tapi mirip bgt.... Tapi ada beberapa ditambahin gitu tapi intinya bikin gw mikir kok bs ampe diterbitin yah? Ato emang kesamaan naskah dibawah 95% dianggap biasa #merasabingung

    BalasHapus
  12. Wii...book lovers bangeet niih...!

    Kece.

    BalasHapus
  13. Woahh filmnya Rani Mukerji semuaa😁😁(aktris India)

    BalasHapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!