Kamis, 07 Desember 2017

The Breakfast Club with a criminal twist! Itulah kesan pertamaku waktu membaca premis novel karya  Karen M. McManus, One of Us is Lying. Dalam sebuah interviu, McManus mengonfirmasi kalau ia memang terinspirasi menulis novel debutnya ini dari film lawas besutan John Hughes tersebut. Tepatnya saat ia menyetir mobil, lalu mendengar lagu Don't You (Forget About Me)—yang menjadi soundtrack The Breakfast Club (1985)—diputar di radio. Ini jadi salah satu bukti kalau inspirasi selalu bekerja dengan cara yang menarik.

Kendati konsep penokohannya sama, yaitu lima orang murid yang 'terjebak' di ruang detensi, tapi plot besar dalam One of Us is Lying selanjutnya sama sekali berbeda. Penulis berhasil menciptakan retelling yang segar berkat sentuhan misteri dalam alur ceritanya. Bahkan banyak yang bilang kalau kisah fiksi satu ini jadi semacam perpaduan antara The Breakfast Club dengan Pretty Little Liars. 

Judul : One of Us is Lying (Satu Pembohong)
Penulis : Karen M. McManus
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Oktober 2017
Cetakan : Pertama
Tebal : 404 hlm
ISBN : 9786020376172

Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi.

Bronwyn, si genius, nilai akademis sempurna dan tidak pernah melanggar peraturan.
Addy, si cewek populer, gambaran sempurna pemenang kontes kecantikan.
Nate, si bandel, dalam masa percobaan karena transaksi narkoba.
Cooper, si atlet, pelempar bola andalan tim bisbol dan pangeran di hati semua orang.
Dan Simon, si orang buangan, pencipta applikasi gosip terdepan mengenai kehidupan Bayview High.

Namun sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon. Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya.

Mereka berempat dicurigai, dan semuanya punya rahasia terpendam. Salah satu di antara mereka pasti ada yang berbohong.

Minggu, 03 Desember 2017

Sehabis menonton trailer Avengers: Infinity War yang resmi dirilis tempo hari, rasanya aku ingin tahun 2018 segera datang! Siapa yang nggak ketar-ketir ketika melihat Tony Stark, Steve Rogers, Bruce Banner, Thor, Peter Parker, T'Challa, dan Scott Lang kembali reuni dalam satu frame? Belum lagi, ada bocoran kalau Stephen Strange dan Peter Quill akan merapat ke barisan fraksi superhero terdahulu yang sempat pecah kongsi saat Civil War

Namun, itu baru alasan kecil kenapa 2018 terlihat begitu menggoda. Sebagai warga Indonesia yang agak hollywood-centris tapi tetap nasionalis, tentu saja aku berharap 2018 cepat datang lebih dari sekadar ingin menonton sekumpulan superhero menyelamatkan bumi. Karena berita pentingnya, tahun depan akan menjadi momen kebanggaan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 setelah 56 tahun!


Bersama dayang-dayang Bloger Kumpul Palembang