Rabu, 30 Mei 2012

Well, ngomongin Lady Gaga.
Gue mau flashback dikit... Di Indonesia, sejak lima tahun terakhir banyak artis luar yang batal manggung ya. Ada Rihanna yang batal dengan alesan yang gak jelas. CN Blue (band Korea) batal karena ada masalah dengan pihak management-nya. Avenged Sevenfold juga batal karena sample panggung yang dikasih liat ke management-nya dibilang kurang layak atau nggak setara dengan panggung internasional. Yang baru-baru ini ada Lady Gaga, yang ditolak karena dinilai sering tampil seronok dan juga kebiasaannya nempelin hansaplast di tetek.

Kamis, 17 Mei 2012


Kuis, UTS, dan sebentar lagi UAS—sungguh perpaduan yang sangat komplit untuk membunuh seorang anak manusia secara perlahan. UTS yang harusnya dilaksanakan pada pertengahan semester malah masih bersisa sampe mendekati ujung semester, lebih parah lagi kuis-kuis laknat yang semakin menambah horornya mata kuliah di jurusan yang sekarang gue ambil. Gue gak sedang ngeluh, tapi gue protes tentang hilangnya rasa kedosenan para dosen yang telah menelantarkan hak kami, sebagai mahasiswa, untuk barang sedetik saja dibebaskan dari tugas-tugas durjana itu. Sedetik? Sebulan deh minimal. Gue pengin refresh otak.
Refresh otak, sebenarnya hampir rutin gue lakuin. Hampir di setiap jam-jam kuliah. Refresh otak dalam hal ini adalah melarikan fokus pikiran dari penjelasan dosen di depan kelas sejenak dan beralih menyibukkan diri ke hal-hal yang lebih asik (menurut gue), seperti mengusili teman di bangku sebelah, membuat sketsa dengan objek bernama ‘dosen’ di kertas binder kesayangan, sampe alternatif terbaik versi mayoritas—mengutak-atik hape lengkap dengan jaringan internet yang ada. Misi utama adalah untuk selalu update di timeline twitter. Lah?
Seperti hari itu, ketika dosen mata kuliah Sistem Basis Data sedang menjelaskan mengenai materi Data Flow Diagram (kalo gak salah), di saat yang bersamaan gue malah asik nogkrong di twitter, tempat paling gaul abad ini. Kebetulan waktu itu ada yang menarik di timeline gue, akun penerbit Bukune (@Bukune) yang gue follow, lagi ngadain kuis berhadiah buku baru yang berjudul “Detektif Sekolah” karya Dimas Abi (@Dimasabiaufan). Membaca tweet itu, refleks naluri ‘kuis hunter’ gue bergejolak. Yah, dengan senang hati gue ikutan kuisnya (masih dalam suasana sedang diajar dosen). Sebagai mahasiswa, gue memang kurang patut untuk dicontoh.

Minggu, 06 Mei 2012



AT LAST! Setelah tiga minggu terakhir diserang bertubi-tubi dengan UTS yang mengancam jiwa dan raga sehingga mengakibatkan retaknya hubungan Julia Perez dan Gaston! Mulai dari tugas penjadwalan proyek sistem informasi, analisis perancangan sistem,  pemrograman berbasis mantan objek, sampe bla bla bla yang bikin gue jadi gak tau kalo ternyata Nikita Willy udah jadian sama Diego. Lah?


Eniwei, lo tau gak sih kepanjangan UTS itu apa? Upilnya Taylor Swift? Bukan! UTS itu Ujian Tengah Semester, atau lebih populer disebut dengan ujian MID. Dan ujian inilah yang akhir-akhir ini ngerusak mood gue. Entah itu akibat UTS atau memang kenyataan pahit yang sesuai dengan ramalan bintang gue bulan ini.


====================================
ARIES
Sepertinya minggu ini Anda kurang beruntung. Dan minggu depannya lagi dan minggu depannya lagi dan minggu depannya lagi.
Asmara:  Jangan coba-coba minum Baygon! Kecuali ada yang rasa stroberi.
Kesehatan: Hilangkan kebiasaan melacur.


=====================================

Kamis, 03 Mei 2012

1. Manusia Super Update 

Kapan pun dan dimana pun update status. Statusnya gak panjang-panjang amat, tapi kadang bikin risih, karena hal-hal yang gak terlalu penting juga dipublikasikan.
Mandi bareng, yuk!
Bola kok ditontonin?






Selasa, 01 Mei 2012

Aku sudah cukup umur, sudah mulai mengerti dan akan belajar arti dari kehilangan. Umurku yang sudah tak lagi belasan, memang sangat disayangkan jika belum sempat memberikan secuil kebahagiaan untuknya… 

Ibuku.. Wanita hebat di balik sempurnanya Ayah dan keluargaku, seorang Ibu rumah tangga, seorang “pahlawan” dalam pandanganku. Baik, ramah, “ringan tangan”, “berdarah dingin”, itu komentar yang seringkali aku curi dengar ketika aku mengulurkan telapak tangan untuk sekadar menyambut bela sungkawa para tetangga di hari di mana Ibu telah berpulang ke sisi-Nya, di umur yang masih terbilang muda, 59 tahun. Seingatku, rambutnya belum beruban ketika itu.