[Review] Joker: Ada Lelucon di Setiap Duka - Valiant Budi

Sepertinya gue sedang kasmaran dengan buku-buku. Bukan berarti gue sedang kurang kerjaan, cuma sepertinya gue sedang nggak kreatif mencari pelampiasan. Beberapa bulan-bulan kemarin, gue penasaran sama sebuah buku (yang katanya keren) dan karena kerennya maka akan dicetak ulang gitu. Sebenarnya ini nggak ada kepikiran mau beli, tapi apalah daya dengan kebetulan ada temen gue yang ngelapor udah punya buku itu. Dan.. kepikiranlah buat gue untuk sekedar minjem dong. Buku apa? Judulnya "Joker". Oke, Hentikan basa-basi ini. Sekarang gue mau review isi bukunya. bekicooot!

Judul Buku :   Joker
Penulis        :   Valiant Budi
Penerbit     :   Gagas Media, 2011

Genre          :   Novel
Harga          :   Rp42.000,-
Sinopsis      :
Ketika yang kamu kejar ternyata bukan yang kamu inginkan—semua yang klise ternyata tidak biasa—atau batu justru berada di balik udang.
Mungkin kamu baru saja bertemu dengan seorang Joker.
Hati-Hati
Gak semua yang tampak seperti yang terlihat
Gak semua yang bunyi  seperti yang terdengar
Joker. Ada lelucon di setiap duka




Gue menyesal kenapa baru 5 tahun kemudian membaca buku ini. Padahal ide cerita buku ini sangat luar biasa terutama di tahun 2007 yang mungkin kebanyakan buku yang muncul mengangkat gender wanita dan mengetengahkan demam chicklit (halah!). Valiant Budi (@Vabyo) malah memilih cerita yang nggak terpikir sebelumnya, terutama menyelipkan kisah kecoa di dalamnya.Lucuk!

Gue jujur jarang memiliki penulis cowok favorit. Kesukaan gue paling cuma Raditya Dika, Adhitya Mulya dan Roy Saputra. Dan kali ini gue pun menambahkan Vabyo dalam deretan penulis favorit cowok. Yippy!

Joker adalah novel debut karya Valiant Budi. Karya perdana yang menjadikannya salah satu nominator Penulis Muda Berbakat Khatulistiwa Literaty Award tahun 2007. Joker dicetak ulang oleh penerbit GagasMedia untuk menjawab permintaan pembaca yang menginginkan hidupnya kembali sang Joker.

Novel Joker bercerita tentang kehidupan dua tokoh bernama Brama dan Alia. Dua tokoh yang sangat kontras dalam hal kepribadian. Brama adalah seorang lelaki pendiam yang dianggap aneh oleh orang-orang sekitarnya, namun menurut Brama, orang-orang disekitarnyalah yang sudah bersikap aneh. Sementara Alia adalah seorang lajang dengan fantasi liar. Di dalam pikirannya lebih banyak berkisar kemaluan pria dan pemuas hawa nafsu seksnya saja.

Gaya penulisan Vabyo ini membuat pembaca digiring pada sebuah opini, yang ternyata opini tersebut nggak semuanya benar. Seperti Joker yang mampu menutupi semua isi sebenarnya. Vabyo membuat pembaca tercengan dengan ending yang mementahkan setiap logika dan asumsi yang sudah dibangun di Bab sebelumnya.

Selain cara penulisannya yang elegan, di novel Joker, Vabyo juga menyelipkan beberapa quotes-quotes yang simple, apa adanya, jujur, namun sangat mengena.

"Cinta itu seperti rasa lapar. Lo bakal milih makanan yang sesuai selera buat bikin kenyang. Nafsu adalah selera itu sendiri. Dan kadang kalo kita ngelihat makanan yang sesuai selera, kita gak butuh rasa lapar lagi."

Membaca Joker seperti membaca kehidupan penyiar yang diceritakan dalam tokoh Brama. Bagaimana nasib seorang penyiar bersama masalah-masalah umum yang dihadapinya. Vabyo juga dengan cerdas menyusun setiap cerita dengan ganjil, dimana pembaca akan bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya. Puisi-puisi singkat yang terdapat dalam bagian bab per bab di novel Joker semakin menambah pembaca bingung untuk menebak arah cerita. Membuat pembaca berfikir dengan banyak opsi, menebak siapa yang menjadi Joker sebenarnya. Dan ending yang disajikan oleh Vabyo baru bisa menuntaskan setiap pertanyaan yang ada di benak pembaca. Walaupun sebenarnya masih ada sedikit tanda-tanya kecil di otak gue, kenapa orang-orang di sekeliling Alia-Brama nggak tau kalo mereka itu adalah satu orang (satu tubuh).

Valiant Budi Yogi a.k.a Vabyo benar-benar berhasil mengisahkan seorang Brama dengan segala ke-kompleks-an-nya, prinsip, lingkungan kerja, fantasi liar, kecerdasan nalar, kepribadian bahkan sisi feminis Brama (si Alia). *loh?? Koq feminis? Yah, Joker adalah novel yang mengusung kepribadian ganda sebagai main idea-nya. Plusnya , doi menggunakan kejadian nyata Sybil (Sybil, Flora Rheta Schreiber) yang memeiliki 16 kepribadian sebagai referensinya. Doi cerdas dalam mengolah alur. 

So, walaupun gue bacanya cuma modal minjem doang, tapi menurut gue buku ini recommended banget nget nget~


Posting Komentar

1 Komentar

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!