Setelah beres membaca novel ini, aku jadi mengecek ulang judul-judul buku karangan Adhitya Mulya yang sudah kubaca. Ternyata sudah hampir semuanya, kecuali dua seri novel Bajak Laut yang entah kapan akan dilanjut.
Bagi pembaca setianya, Sabar Tanpa Batas mungkin akan dianggap sengaja ditulis Kang Adhit untuk mengekor kesuksesan Sabtu Bersama Bapak, meskipun pada dasarnya konsep yang ditawarkan di sini jauh berbeda.
Ini adalah cerita tiga bersaudara tanpa ayah-ibu yang berusaha untuk terus sekolah, meski untuk hidup saja susah. Berbagai cara dilakukan si sulung, bekerja apa saja demi pendidikan kedua adiknya. Dan di antara usaha yang dilakukan oleh mereka, selalu ada doa-doa yang menyertai.
Betul, ini adalah novel drama keluarga. Meskipun Kang Adhit lebih dikenal sebagai penulis komedi, tapi ia mencoba menawarkan hal baru lewat novel ini. Seperti seorang bapak bijak yang ingin mewariskan petuah hidup secara gamblang kepada anak-anaknya.
Kalau kamu merindukan tokoh komikal atau suguhan komedi lewat catatan kaki seperti ciri khas Jomblo, silakan buang jauh-jauh keinginan itu. Hampir tak ada sentuhan komedi ala Adhitya Mulya dalam novel ini. Sebab, yang ditawarkan di sini hanyalah drama dan tragedi para karakternya.
Gambaran karakter Pak Eep dalam novel ini, misalnya, adalah antitesis dari Gunawan Garnida, sosok bapak teladan dalam Sabtu Bersama Bapak. Perjuangan Gege dalam Gege Mengejar Cinta mungkin juga tak ada apa-apanya dibandingkan usaha Ocay dan adik-adiknya dalam mengejar nasib yang lebih baik. Petualangan Ocay bekerja ke luar negeri pun tak kalah heboh jika dikomparasi dengan perjalanan Jusuf dalam Travelers' Tale.
Di sisi lain, sepertinya novel ini sengaja ditulis mengalir apa adanya dengan pengembangan plot yang cenderung cepat dan lompat-lompat, persis seperti Mencoba Sukses, yang dulu kuanggap sebagai novel eksperimental beliau.
Bisa jadi, novel ini pun bentuk eksperimen Kang Adhit untuk menjaring pembaca baru yang lebih menyukai konflik sinetron-ish dan juga siap disuguhi narasi pilu yang bikin haru.
Mungkin kamu salah satu pembaca itu?
2 Komentar
Tiap chapter pasti butuh waktu jeda sebelum lanjut baca untuk sesegukan dan menyeka air mata yang ngga berhenti
BalasHapusPas liat judul ini tak kira ini buku self improvement. Ternyata novel, oke catet. Buku ini tak masukin wishlist buat 2024 nanti
BalasHapusSilakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!