Bisa dibilang, sama sekali aku bukan pengagum cerita-cerita mitos, apalagi legenda atau dongeng suci tentang kehidupan para dewa. Membaca Mitologi Nordik (terjemahan dari Norse Mythology), jelas karena buku ini menyebut-nyebut nama Thor dan Loki, salah dua dewa asal Asgard yang jadi superhero dan antihero dalam film waralaba produksi Studio Marvel. Sekaligus menyambut film Thor: Ragnarok yang kebetulan baru rilis tahun ini.
Mitologi Nordik merupakan kepercayaan masyarakat Eropa Utara sebelum kedatangan agama Kristen, yaitu tentang eksistensi para dewa di masa lalu yang memiliki tafsir asal-usul manusia.
Diceritakan, suatu pertemuan es dan api memunculkan satu kehidupan berbentuk manusia raksasa bernama Ymir. Ada sapi raksasa bernama Audhumla, yang menjilat balok-balok es dan memunculkan manusia. Ada pula Buri, kakek moyang para dewa yang memperistri raksasa lain. Anak mereka bernama Bor, kawin dengan Bestla, putri salah satu raksasa. Pasangan itu memiliki tiga anak, yaitu Odin, Vili, dan Ve. Mereka bertiga inilah yang kemudian membunuh Ymir untuk membuat dunia. Sebab mereka percaya bahwa kematian yang memunculkan kehidupan.
Ada 16 potongan kisah/dongeng dalam buku ini yang menceritakan awal mula terciptanya dunia hingga terjadinya kiamat para dewa, yang dikenal dengan sebutan Ragnarok. Kalau dalam film, kiamat ini dimulai dengan bangkitnya Hela (putri Odin, kakaknya Thor), dewi kematian yang ingin menguasai Asgard. Cerita-cerita ini sebetulnya bisa dibaca terpisah, tapi mungkin lebih enak dibaca berurutan karena kronologi waktunya linear, meskipun ini bukan novel utuh.
Bagi penonton film Thor yang agak disorientasi dengan mitologi nordik sepertiku, pasti akan menemukan banyak trivia cukup penting yang bahkan alpa disinggung dalam filmnya. Misalnya, tentang kenapa Odin hanya memiliki satu mata—ternyata ia menukar mata satunya untuk mendapatkan pengetahuan. Tentang pentingnya tugas Heimdall sebagai penjaga gerbang Asgard. Atau soal para dewa yang memperoleh harta benda tak ternilai berkat kesalahan Loki, dewa paling licik di Asgard. Bahkan Mjollnir—palu godam milik Thor yang bisa mengeluarkan petir—ternyata ada karena kesalahan Loki. Tidak heran kalau romansa love-hate relationship Thor dan Loki terus berulang dalam trilogi filmnya; Thor (2011), Thor: The Dark World (2013), dan Thor: Ragnarok (2017).
Thor: Ragnarok (2017) |
Karena membaca buku ini juga, aku jadi sedikit paham tentang asal-usul nama hari dalam bahasa Inggris, yang ternyata diambil dari nama-nama dewa dan penghuni langit lainnya.
Sunday : Sun's day. Matahari.
Monday : Moon's day. Bulan.
Tuesday : Tiw's day. Tiw atau Tyr adalah dewa perang dan kemenangan.
Wednesday : Woden's day. Woden atau Odin adalah dewa yang paling berkuasa.
Thursday : Thor's day. Thor adalah putra Odin dan dikenal sebagai dewa petir.
Friday : Frigg's day. Frigg atau Frigga adalah istri Odin, pemimpin para dewa.
Saturday : Saturn's day. (Jarang disebut, mungkin dari planet Saturnus?)
Selain yang kusebut di atas, sebetulnya ada beberapa 'fakta' yang diceritakan berbeda dari filmnya dengan versi buku retelling Neil Gaiman ini, tapi kurang penting untuk dibahas. Karena tentu saja pembaca tetap bisa menikmati Mitologi Nordik tanpa harus menonton film Thor, tapi sebaliknya akan menikmati buku ini kalau penonton ingin lebih tahu banyak tentang Thor.
15 Komentar
Wah. Yang fakta nama hari membuat saya tercengang.
BalasHapusW O W
HapusSebagai orang yang nggak nonton film Thor:Ragnarok dan nggak baca buku ini, aku baru tau kalau Loki digambarkan sebagai dewa yang sangat tampan. Wajar kalau dewa seperti Loki dipuja banyak perempuan.
BalasHapusPengetahuanku habis baca tulisan ini jadi bertambah. Aku jadi tau asal muasal nama hari dalam bahasa Inggris. Kang Rido memang blogger yang terpelajar, ya. Uuuuh~
Loki memang loveable sih, sulit untuk dibenci total. Kayak pacar kamu yang ngeselin, tapi ngangenin. Huhu~
HapusPadahal soal nama hari itu hampir nggak aku bahas, kirain udah jadi pengetahuan umum. Ternyata banyak juga yang baru tahu, ya. Aku jadi merasa nggak useless amat jadi bloger di kehidupan berinternet yang fana ini.
Loki ini walaupun jahat dan licik dia selalu jadi karakter andalan gue di Thor. Mirip2 perannya Draco Malfoy di Harry Potter lah, karakter yg kebanyakan orang benci, anehnya malah paling gue suka. Saking sukanya sama Loki dulu pernah bikin blog namanya dookie-lookie (gabungan album band green day dan nama loki yg ditulis alay) ahh tulisan kang Rido selalu sukses membongkar aib2 netyzen sepeti ku :(
BalasHapusAib kealayanmu banyak amat sih, San. Aku prihatin. :(
HapusSudah tau Neil Gaiman dari lama, apalagi kutipan-kutipannya tentang menulis beberapa kali cukup memotivasi dan pernah saya catat. Namun, baru sekarang tahu ada bukunya yang versi terjemahan. Haha. Terus bukunya ini ada hubungannya dengan Thor dan Asgard pula. Mantap~
BalasHapusMungkin perlu saya masukin daftar buku yang perlu dibeli.
Iya, pertama kali dengar nama Neil Gaiman puga dari quotes yang sering orang share. Haha
Hapushaha info baru nih yang nama-nama hari di ambil dari bahasa inggris kayak gitu
BalasHapusWah aku baru tau nih sejarah penamaan hari dalam Bahasa Inggris. Keren yak ternyata :D
BalasHapusWah, ini buku Neil Gaiman yang pertama kubaca sih. Penasaran juga sama bukunya yang lain. Makasih rekomendasinya, Yang.
BalasHapus(((YANG)))
Owh begitu tho, jadi paham. Terima kasih infonya, review nya menambah wawasan 👍
BalasHapusmantap gan! suka banget sama reviewnya. jaya terus gan!
BalasHapusijin kunbal dari kamarkimochi.blogspot.co.id
keren pisan ternyata baru tau nama nama hari diambil dari keyakinan jaman dulu juga ya. mantapp!!
BalasHapussalam dari itucapsa.wordpress.com
segitu canggihkah? amazed banget ini
BalasHapusregards, nemuwae.com
Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!