Empat Hari di Thailand, Mentok di Bangkok

Setelah liburan singkat di Kuala Lumpur, aku dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Bangkok, Thailand. 

Mendengar seseorang yang ingin liburan ke Thailand, apa komentar pertama yang kamu pikirkan?
a. Ngapain? Mau operasi kelamin?
b. Titip ladyboy satu, ya!

c. AAAAK! MARIO MAURER AAAAK!




Dari bandara KLIA2 di Kuala Lumpur, kami pun mendarat di Bandara Internasional Don Mueang, Bangkok. Hal pertama yang aku lakukan setelah turun dari pesawat adalah menyapa penumpang lain yang berasal dari Thailand dengan สวัสดี ครับ atau dalam ejaan non-cacing bisa ditulis "sawadi krap". Sapaan pengganti halo/hai yang aku pelajari dari film-film asal Negeri Gajah Putih itu.

Dari Don Mueang, kami naik bus transit dengan tujuan Victory Monument karena hostel yang sudah kami pesan jauh-jauh hari lokasinya di sekitar sana. Sesampainya di Victory Monument, lanjut jalan kaki sekitar 500 meter ke At Victory Hostel. 

Sedikit review, hostel ini kamarnya bagus dan fasilitasnya lengkap. Biaya sewanya 5790 baht selama 4 hari 3 malam. Satu kamar bisa diisi oleh maksimal 6 orang dengan private bathroom.

Uwuwuw~
Tepat di seberang hostel tempat kami menginap, ternyata ada taman yang cukup luas, namanya Suan Santi Pharp. Kalau pagi atau sore, di sini lumayan ramai karena ada jogging track.

Like a boss
Selama empat hari di Thailand, kami cuma sempat mengunjungi tempat-tempat wisata di kota Bangkok. Padahal di luar Bangkok ada dua destinasi wisata yang konon wajib dikunjungi juga. Phuket, yang lokasinya nggak jauh dari Maya Bai di pulau Ko Phi Phi, pantai yang terkenal karena pernah dijadikan lokasi syuting filmnya Leonardo DiCaprio yang berjudul The Beach. Satu lagi Pattaya, kota pinggir pantai yang katanya jadi "surganya para lelaki" khususnya wisatawan. Hmm.

Tapi, menghabiskan waktu liburan di Bangkok juga nggak sedih-sedih amat karena banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi.

Madame Tussauds
Ada yang pernah mendengar tentang Madame Tussauds? Museum patung lilin terkenal di London, Inggris yang sekarang memiliki puluhan cabang di empat benua. Sama seperti museum di negara lain, Madame Tussauds di Bangkok isinya juga patung lilin dari berbagai pesohor dunia mulai dari selebriti, petinggi negara, ilmuan, musisi, dll.. Lokasi Madame Tussauds ini ada di dalam gedung Siam Discovery di Siam.

Saat berkunjung ke sini, selain mengincar foto bareng patung lilin founding father-nya Indonesia yaitu Ir. Soekarno, sebenarnya aku juga sudah niat untuk selfie dengan Mario Maurer. Itu lho, aktor asal Thailand yang main di film A Little Thing Called Love, My True Friend, Love on That Day, Pee Mak, dan Love of Siam. Walaupun akhirnya batal masuk karena ternyata harga tiketnya 990 baht atau dalam kurs Indonesia kira-kira senilai Rp375.000. Pheng! Mai mee dtung! Karena mental orang susah menggaris perhitungan, jadi aku cuma bisa foto dengan George Clooney di pelataran depan gerai pembelian tiket.Huhu.

Muka-muka turis melarat

The Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun
Tempat wisata di Bangkok yang bisa dikunjungi dalam sekali lewat adalah The Grand Palace, Wat Pho, dan Wat Arun. Untuk berwisata ke ketiga tempat ini memang lebih disarankan melalui jalur air. Aku dan rombongan memilih naik boat dari dermaga Sathorn di Phatcharawat P. menyusuri sungai Chao Phraya ke tujuan yaitu dermaga Wat Pho, dengan biaya 40 baht atau setara Rp15.000 per orang.

Saat menyusuri sungai Chao Phraya, aku nggak sengaja melihat bangunan tinggi yang bentuknya nggak lazim. Seperti bangunan yang belum jadi atau lebih mirip susunan lego. Setelah penasaran dan coba googling, ternyata gedung itu bernama MahaNakhon.

Mirip susunan lego, ya?
MahaNakhon adalah bangunan unik yang terletak di daerah pusat bisnis Sathon. Gedung ini tingginya mencapai 314 meter, lebih tinggi dari Menara Eiffel di Paris. Selain menjadi bangunan tertinggi di ibukota, MahaNakhon juga diklaim sebagai bangunan tertinggi di Thailand setelah diresmikan pada 29 Agustus 2016. Gedung 77 lantai ini difungsikan sebagai apartemen, retail, bar, dan restoran.

Masih di atas boat. Sebelum tiba di dermaga, kami juga melewati lokasi Wat Arun.

Renovasi Wat Arun-nya nggak kelar-kelar
Wat Arun atau nama panjangnya Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara termasuk salah satu candi yang indah ketika difoto dari atas sungai. Walaupun mungkin foto terbaik bisa didapat saat menjelang senja. Tapi kami nggak jadi ke Wat Arun karena melihat bangunannya yang masih dalam tahap renovasi. 

Setiap membaca artikel "bla-bla-bla things to do in Bangkok" di internet, hampir semua orang menyarankan untuk mengunjungi tempat wisata yang satu ini. Apa lagi kalau bukan Wat Pho.

Nama Wat Pho berasal dari nama Wat Potaram. Konon kuil-kuil di sini berusia lebih tua dari kota Bangkok sendiri. Didirikan sejak abad ke-17 membuat Wat Pho menjadi kuil tertua di Bangkok. Wat Pho paling dikenal dengan Temple of the Reclining Buddha atau Buddha Berbaring, yaitu kuil yang di dalamnya terdapat patung raksasa dengan ukuran panjang 45 meter dan tinggi 15 meter. Karena bentuknya yang sangat panjang memenuhi kuil, jadi nggak bisa difoto seluruhnya. 
Fyi, untuk ambil foto ini, mesti antre panjang dulu

Selain patung Buddha Berbaring yang paling terkenal, masih ada banyak patung, candi, dan bangunan lain yang bisa dijadikan spot foto di dalam area Wat Pho dengan harga tiket masuk cuma 100 baht atau senilai Rp37.000 (dapat air mineral dingin gratis pula).

Salah satu penampakan candi di komplek dalam Wat Pho

Selain tempat-tempat cantik tadi, jangan lupakan The Grand Palace, salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi. Lokasinya berada tepat di sebelah Wat Pho. Awalnya, aku mengira The Grand Palace di Bangkok cuma sekadar istana raja, tapi ternyata di sana banyak bangunan, kuil, kantor, dan jadi pusat pemerintahan kota Bangkok juga. Dari informasi yang kubaca sebelum menuju lokasi, harga tiket masuk ke The Grand Palace terbilang mahal untuk wisatawan, yaitu 500 baht atau sekitar Rp190.000. Tapi, saat tiba di lokasi, anehnya aku malah dibiarkan masuk cuma-cuma oleh penjaga gerbang karena dikira... warga lokal. Awalnya sempat bingung juga, tapi setelah dipikir-pikir mukaku memang cenderung mirip Chantavit Dhanasevi dipadu Jirayu La-ongmanee, sih. Tapi nggak sampai 10 menit, aku langsung keluar lagi karena kurang betah dengan keramaian di dalam. Ramainya kayak toko yang lagi diskon produk sampai 80%.

Demi menjaga kelestarian otot kaki, kami pun memelipir ke taman Sanam Luang sekalian mengabadikan potret The Grand Palace dari sana, termasuk penampakan candi Emerald Buddha atau sering disebut Wat Phra Kaew yang terkenal itu.

Wat Phra Kaew, salah satu landmark negara Thailand

Chatuchak Weekend Market dan Khaosan Road
Seperti namanya, Chatuchak Weekend Market adalah pasar yang cuma buka di akhir pekan, yaitu Jumat (malam), Sabtu, dan Minggu. Di pasar inilah duit kami banyak terkuras karena di sana harga barang murah-murah. Lalu, ada lagi Khaosan Road yang dijuluki "surganya backpacker". Selain jadi tempat tongkrongan banyak turis asing, di jalan yang disulap jadi pasar ini banyak juga dijajakan barang murah. Kalau nggak mau panas dan sesak-sesakan di pasar, bisa juga belanja di MBK Center di Siam. 

Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Platinum Fashion Mall, pusatnya belanja pakaian murah. Kabarnya banyak pedagang asal Indonesia yang dagangannya didrop dari sini. Di sampingnya juga ada Central World, yang di pelatarannya banyak jualan pernak-pernik khas Thailand.

Nah, kembali ke pertanyaan di awal paragraf tadi. Setelah mengalami langsung, kayaknya aku harus menambah opsi jawaban.

Mendengar seseorang yang ingin liburan ke Thailand, apa komentar pertama yang kamu pikirkan?
d. BAWA DUIT YANG BANYAK!

*1 THB = 1 baht = Rp396

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Wiiih... MARIO MAURER! XD
    Ketemu dia nggak?

    Btw, enak banget bisa ke Bangkok.
    Ceritanya kurang panjang tuhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak, ketemu patungnya aja nggak.

      Ceritanya sengaja dipangkas, biar nggak dikira travel blogger. :))

      Hapus
  2. Ini artinya apa do, Pheng! Mai mee dtung!?

    Bhasa thailand itu kdengaran aneh juga ya...kebanyakan rap2 nya, kebiasaan tengkurap kali.

    Gw pling tertarik sama bngunan yg kayk lego itu tuh, prasaan itu baru dibangun ya? trus nama candinya juga pnjang bnget.

    Oiya, ini knjungan prtama gw ksini do', salam kenal ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pheng! = Mahal!
      Mai mee dtung! = Aku nggak punya duit!

      Iya, MahaNakhon itu baru dibangun tahun lalu. Kebetulan peresmiannya baru bulan lalu, seminggu sebelum aku ke Bangkok.

      Salam kenal juga, Reyhan!

      Hapus
  3. Wat arun ini kayak nya dah 3 th lebih ngak kelar2 di renov

    BalasHapus
  4. Eh ini dalam rangka apa sih> Liburan aja kah? Itu mantap deh kayaknya candi yang lagi di renovasi ya. Bentuknya aneh gitu. ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Liburan aja, Di. Ngabisin tabungan selama 4 tahun. :(

      Hapus
  5. Jadi tambah kepengen ke Bangkok deh, beneran surga belanja ya di sana :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Pokoknya rugi kalo ke sana nggak belanja! :"

      Hapus
  6. Kayaknya asik ya di sana. Langitnya mendung terus.

    (sebuah komentar berbobot)

    BalasHapus
  7. Misii.. Ada yng nyebut foto bareng Soekarno? :)) https://m.facebook.com/photo.php?fbid=10201664781374159&id=1618174166&set=a.10201608626410320.1073741831.1618174166&source=43

    BalasHapus
  8. Wah kebetulan. Gue ada rencana mau ke Thailand. Ya walaupun baru rencana, tapi yakin bakal kesampean.

    Boleh nih dijadiin referenai kalo mau ke sana. Btw, kalo mau nikmatin street food di Thailand yang asik di mana, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Street food banyak kok, di sekitar Victory Monument. Tapi memang agak susah buat muslim karena makanannya banyak yang nggak halal. Aku aja kelaparan di sana karena milih-milih makanan. Haha

      Hapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!