Selasa, 31 Mei 2016

Kalau ditanya apa kebutuhan hidup sebagai penunjang penampilan, jawaban yang ada di daftar teratas adalah pakaian. Tentang bagaimana cara berpakaian, itu menyangkut gaya hidup. Dan, gaya hidup idealnya berbeda-beda seiring dengan kemauan, kemampuan, kebutuhan, status sosial, daya beli, dll.

Sebenarnya aku nggak terlalu perlu menulis ini, tapi makin hari situasinya makin urgensi.

Jadi, berhari-hari melewati legi, pahing, pon, wage, kliwon, balik legi lagi... setiap bepergian ke luar rumah, aku menemukan hampir 60% penduduk bumi kompak memakai kaus bertuliskan "My Trip My Adventure". Di mal, ada. Di warung makan, ada. Di pasar, banyak. Sampai-sampai di masjid, popularitas baju koko nyaris terenggut gara-gara demam baju My Trip My Adventure ini.
Penyebab demam My Trip My Adventure disinyalir karena sedang digandrunginya sebuah program televisi berjudul sama. Acara petualangan yang mengenalkan destinasi wisata dan menjual keindahan panorama di pelosok Indonesia. Belum lagi dipandu oleh host rupawan yang rata-rata berbadan six pack, tentulah membuat acara ini banyak diminati dan meraih rating tinggi.