Belakangan ini, aku sedang keranjingan lagu Love Yourself-nya Justin Bieber. Buat yang belum tahu, lagu yang jadi single ketiga di album terbaru Justin ini adalah ciptaan Ed Sheeran dan Benny Blanco. Kayaknya Justin harus berterima kasih banyak ke Ed karena berkat tangan dingin pelantun Thinking Out Loud itu, lagu ini disebut-sebut jadi lagu paling diminati di album "Purpose". Sebelumnya, Ed juga pernah menulis lagu buat One Direction yang judulnya Little Things, dan sukses pula jadi hits.
Nah, saking seringnya lagu ini diputar, lama-lama jadi hafal liriknya. Lalu, waktu iseng mengeja liriknya pelan-pelan, kok kayaknya ada yang janggal? Setelah diperhatikan, ternyata memang ada kekeliruan kata, atau kalau di luar lebih dikenal dengan sebutan grammar error.
My mama doesn't like you when you said "my mama don't like you", Justin! (foto diambil dari sini) |
Love Yourself - Justin Bieber
My mama don't like you and she likes everyone
And I never like to admit that I was wrong
And I've been so caught up in my job, didn't see what's going on
And now I know, I'm better sleeping on my own
Coba perhatikan penggalan lirik di atas, ada lirik "My mama don't like you..." Dalam tata bahasa Inggris, kata [don't] dalam lirik tersebut seharusnya ditulis [doesn't] karena kata sebelumnya, yaitu my mama, adalah kata pengganti orang tunggal, bukan jamak. Kecuali kalau yang dimaksud dalam lagu tersebut si Justin memang punya banyak mama.
Tapi, ya, siapalah diri ini berani-beraninya mengkritik lirik lagu penyanyi sekaliber Justin Bieber, ditambah lagi lagunya ciptaan musisi sekelas Ed Sheeran. Ngomong bahasa Inggris juga nggak lancar.
Mari kita lupakan mantan kekasih Selena Gomez itu sejenak dan kembali ke tanah air Indonesia tercinta ini. Nggak kalah dengan negara luar yang lagu-lagunya langganan bertengger di daftar 100 tangga lagu Billboard.com, lagu dan musik Indonesia juga selalu mengalami perkembangan. Tapi, pernah nggak kita berpikir kalau bukan cuma lirik lagu-lagu barat yang terjangkit kasus grammar error semacam tadi? Penyanyi/band asal Indonesia malah lebih sering keliru saat menulis lirik lagu.
Lebih Indah - Adera
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Kata [merubah] seharusnya diganti menjadi [mengubah] karena asal katanya adalah ubah, bukan rubah. Awalan me- jika bertemu ubah akan jadi meng-; mengubah. Karena kalau merubah, maknanya adalah menjadi (hewan) rubah . Atau di lagu ini pacarnya Adera memang jelmaan rubah?
Aku Cuma Punya Hati - Mytha Lestari
Kamu berbohong, aku pun percaya
Kamu lukai, 'ku tak perduli
Coba kau pikir, di mana ada cinta seperti ini?
Kata [perduli] di lirik tersebut nggak baku menurut KBBI karena yang betul adalah [peduli]. Peduli bermakna memperhatikan atau menghiraukan.
Lagu ini dari judulnya saja sudah keliru. Kata [nafas] seharusnya ditulis [napas]. Sedangkan [sekedar] seharusnya ditulis [sekadar].
Bisa dikatakan bahwa lagu nggak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Lagu-lagu di atas adalah contoh lagu populer yang easy listening atau enak didengar. Semakin populer lagu, semakin banyak diputar, dinyanyikan, dan tentunya lirik lagu tersebut akan semakin familier di telinga. Lalu, fakta yang terjadi kemudian adalah... ketika lagu-lagu dengan lirik keliru tersebut makin dikenal, berarti secara nggak langsung kita sudah membantu menyebarkan sebuah kekeliruan.
Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi penggunaan kata [merubah] dalam lirik lagu perlu diwaspadai karena bisa jadi penggunaan kata tersebut akan lebih 'nyaman' digunakan daripada kata bakunya sendiri. Selain Lebih Indah dari Adera, coba dengar juga lagu Kucinta Kau Apa Adanya milik Once atau Saat Bahagia milik Ungu feat. Andien, kata [merubah] seolah lumrah di telinga kita. Mental ikut-ikutan.
Jadi, wajarkah kalau dibilang penggunaan kata-kata dalam lirik lagu tersebut secara perlahan-lahan dapat 'merusak' dan menghilangkan identitas bahasa Indonesia? Kenapa? Karena kita sudah TERBIASA menerima kekeliruan yang dianggap benar.
Bernafas Tanpamu - Lyla
Akulah serpihan kisah masa lalumu
Yang sekedar ingin tahu keadaanmu
Lagu ini dari judulnya saja sudah keliru. Kata [nafas] seharusnya ditulis [napas]. Sedangkan [sekedar] seharusnya ditulis [sekadar].
Bisa dikatakan bahwa lagu nggak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Lagu-lagu di atas adalah contoh lagu populer yang easy listening atau enak didengar. Semakin populer lagu, semakin banyak diputar, dinyanyikan, dan tentunya lirik lagu tersebut akan semakin familier di telinga. Lalu, fakta yang terjadi kemudian adalah... ketika lagu-lagu dengan lirik keliru tersebut makin dikenal, berarti secara nggak langsung kita sudah membantu menyebarkan sebuah kekeliruan.
Mungkin kedengarannya berlebihan, tapi penggunaan kata [merubah] dalam lirik lagu perlu diwaspadai karena bisa jadi penggunaan kata tersebut akan lebih 'nyaman' digunakan daripada kata bakunya sendiri. Selain Lebih Indah dari Adera, coba dengar juga lagu Kucinta Kau Apa Adanya milik Once atau Saat Bahagia milik Ungu feat. Andien, kata [merubah] seolah lumrah di telinga kita. Mental ikut-ikutan.
Jadi, wajarkah kalau dibilang penggunaan kata-kata dalam lirik lagu tersebut secara perlahan-lahan dapat 'merusak' dan menghilangkan identitas bahasa Indonesia? Kenapa? Karena kita sudah TERBIASA menerima kekeliruan yang dianggap benar.
“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang tak akan mengenal bangsanya sendiri.” ― Pramoedya Ananta Toer
17 Komentar
wah ternyata banyak kata yang salah dalam penggunaannya, perlu lebih banyak pembelajaran nih terkait pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
BalasHapusKalau lirik lagu Geisha - Sementara Sendiri gimana?
BalasHapus"Ajarkan aku tuk bisa dapat ungkapkan rasa..."
(((BISA DAPAT))) Nah, ini contoh kalimat nggak efektif. Mubazir.
HapusYang Love Yourself juga pernah dibahas bang Aliit. Tapi di buat lebih kompleks disini~
BalasHapusSalam kenal,
Rahul Syarif.
tata bahasa tidak berlaku di lagu atau puisi sepertinya.
BalasHapusmungkin kesalahan itu terjadi karena ketidaksengajaan alias kurang mengerti bahasa indonesia yang baik dan benar.
BalasHapusYa ampun kak teliti bener -,-
BalasHapusiya tata bahasa boleh tidak baku dalam syair lagu hehe
BalasHapusHahaha bener banget. Itu mereka keliatannya emang sengaja atau nggak tahu aja sih?
BalasHapusWeh, ada juga Bang lagunya Once yang judulnya "Aku Mau" ada kesalahan pada lirik "Kau boleh acuhkan diriku" yang dimaksud mungkin "Kau boleh tak acuhkan diriku", karena acuh itu perhatian atau peduli dan tak acuh adalah tidak peduli. Setelah diingatkan lewat twitter, Si Once mengakui hlo kalau liriknya salah :D hahaha Respect Aku, dia nggak malu ngakuin.
BalasHapusNah, betul. Aku kelewat lagu yang ini.
Hapusmungkin bang ridho guru b.indonesia :v
BalasHapuspeka banget sama kata wkwk :D
hahaha....susah juga tapi mas menurut saya kalo sebuah seni terlalu di kekang dalam kosakata dan bahasa yang harus benar.. :)
BalasHapussalam kenal :)
Ahaha, merubah iya jelas salah. Mungkin emang pacarnya itu rubah ekor sembilan.
BalasHapusTerus, kan, ada lagu yang liriknya pakai mempesona. Setahuku, huruf "P" itu jadi lebur. Nah, ditulisnya yang betul memesona, ya? :D
Bahasa indonesianya jago, euuuy. Kunjungin gw juga di zulfaqoribrahim.blogspot.com
BalasHapusiya juga yah kadang lirik lagunya ada yang kurang bagus dalam ejaan bahas indonesianya,,,,mohon ijin gan buat numpang share link http://lintasartis.com/ terima kasih
BalasHapusDalam sebuah lagu kesalahan penggunaan grammer bukan karna si pembuat lagu tidak mengerti grammer atau salah penggunaan grammer. Itu memang disengaja agar lebih tepat dengan ritme lagunya, coba aja lu nyanyiin "My mama doesn't like you" kan ga pas jadinya, makanya digunakan don't karna lebih pas ketika dinyanyiin. Jadi lu jgn sok2an mau mengkritik lagunya karna grammernya salah, ya karna itu emang disengaja biar lebih pas dengan ritme lagunya.
BalasHapusSilakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!