Rabu, 01 April 2015

Dari dulu, aku nggak pernah percaya dengan yang sering orang sebut dengan makhluk tak kasat mata. Tepatnya belum percaya, karena memang nggak pernah melihatnya. Tapi aku percaya bahwa memang ada orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan khusus bisa melihat 'mereka'. Dan, salah satu yang punya kemampuan itu adalah Risa Saraswati, penulis buku Gerbang Dialog Danur. Kalau kata RAN, walaupun Risa di sini dan mereka di sana, tapi mereka bisa berjumpa via suara dan memandang langit yang sama. 

(Nice try, Do!)

Sebagai salah satu yang dipercaya sebagai host dan kebetulan blog ini menjadi tempat perhentian terakhir rangkaian Blog Tour - Gerbang Dialog Danur, maka izinkan aku mengulas sedikit isi buku ini. Lalu, bersiaplah untuk berdialog dengan mereka




Judul: Gerbang Dialog Danur
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit: Bukune
Tahun terbit: Maret 2015
Cetakan: Pertama
Tebal: 236 halaman
ISBN : 978-602-220-150-0


  Jangan heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat sedang bersamaku. Saat itu. mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.

Kalian mungkin tak melihatnya…. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu—jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.

Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda tawa Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick—dua sahabat yang sering berkelahi—alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si Bungsu Janshen.

Jauh dari kehidupan “normal” adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan, semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih. yaitu kebersamaan selamanya. Kini aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang….

Namaku Risa. Aku bisa melihat ‘mereka’.