[Review] The Freaky Teppy — Stephany Josephine

Tahun ini, kayaknya dunia perbukuan disinyalir akan makin ramai. Mari lupakan fenomena a-so-called-selebtwit yang—katanya latah—bikin buku. Karena jauh sebelum itu, sudah ada fenomena blogger yang nerbitin blook—buku yang diadaptasi dari tulisan di blog. Dari zaman gebrakan Raditya Dika sampai... akhir menutup mata. Ya, saking banyaknya, sampai susah disebutin berdasarkan alfabetis maupun qwerty.

Tapi, aku nggak pernah skeptis kok kalo ada blogger yang bikin buku. Blog dan buku itu cuma beda media aja, kan? Nah, makanya pas tahu ada blogger—yang blognya sering dikunjungi dan suka tulisannya—bikin buku, aku jarang untuk nggak beli. Salah satunya, buku Kak Teppy (panggil "kak" biar kesannya akrab dan penuh sopan santun) yang bakal aku review kali ini. 


Judul : The Freaky Teppy
Penulis : Stephany Josephine
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : Desember 2013
Cetakan : Pertama
Tebal : 176 hlm
ISBN : 9797806774

Hidup itu kayak roda, ada kalanya kita ada di atas, ada kalanya kita di bawah. Dan, saat berada di bawah, ada banyak cara yang dipilih orang buat menjalani kehidupannya. Ada yang ngeluh, marah-marah, nangis, tapi ada juga yang milih menertawakannya. Nah, Stephany “Teppy” Josephine memilih melihat kejadian apes yang pernah dia lewati dari sisi komedinya. 

Ikuti cerita-cerita menggelitik blogger cewek ini dalam The Freaky Teppy. Menertawakan pengalaman-pengalaman sial nan memalukan yang bisa jadi sedang atau pernah kamu alami juga. ‘Cause one of the best ways to survive life is to laugh it up!


The Freaky Teppy adalah buku nonfiksi yang berisi tentang pengalaman-pengalaman hidup penulis sekaligus calon jodohnya Mike Lewis yang penuh tawa walau kadang luka-luka—sesuai tagline bukunya. Ada curahan hati Teppy saat tinggal di kampung pinggir kota dan bertetangga dengan manusia-manusia ajaib, cerita mengenaskan waktu Teppy nggak punya duit pas kuliah, soal susahnya menghadapi skripsi sambil kerja, tentang perjuangan cari duit tambahan dari ngajar les, sampai pengalaman yang mengundang belas kasihan waktu Teppy ikut camping trip

Semuanya ditulis dengan cara bertutur yang ringan dan seolah tanpa beban. Khas a la Teppy. 

Di buku ini, Teppy nggak terlihat sedang 'mempermalukan diri sendiri' dengan menuliskan kesialan yang pernah dialami. Nggak sedang 'membeberkan kebodohan' untuk memancing tawa pembaca. Ibaratnya, membaca buku ini kayak sedang mengobrol dengan sahabat lama yang udah lama nggak ketemu. Namanya kalo curhat sama sahabat, ya, kan nggak perlu disaring dan nggak takut malu-maluin. Begitu juga buku ini. Teppy nulisnya ngalir aja kayak aliran got yang baru dibersihin gotong-royong oleh warga komplek.

Konten bukunya bisa dibilang sudah umum, tentang menertawakan hidup, sepaket dengan pesan moral yang coba diusung. Bedanya, buku ini dikemas dengan tampilan yang unyuatu banget. Font warna ungu, ditambah ilustrasi dengan karakter yang lucu. Such a pleasure for my eyes.

Kritiknya apa ya... ah, nggak ada dulu. Mungkin bukunya aja yang kurang tebal. And, oh, I'll wait for her second book!


Posting Komentar

6 Komentar

  1. Hai, postingan yg keren! Numpang mampir ya, ada info lomba blog keren nih http://pujaputri.blogspot.com/2014/01/dumet-school-tempat-paling-tepat-untuk.html Hadiahnya lumayan loh, enjoyed!:)

    BalasHapus
  2. Huaaaaaaaaaaaaaaa kepincut gua. Berapa harganya? mention ke twit dong

    BalasHapus
  3. Gue mau coba beli, deh. Penasaran..... -_-

    BalasHapus
  4. Tadinya pengin beli, tapi warnanya agak pink terus niat ngga jadi beli terus baca postingan ini jadi pengin beli lagi. :p

    BalasHapus
  5. Hoh. Aku ga pernah beli blook. Tapi kayaknya asik juga ya...

    Trus, bukunya Rido kapan?
    Ehem!
    :)))

    BalasHapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!