Liebster Blog Award: Menjawab Pertanyaan Krusial

Jadi, kemarin aku disuguhin pertanyaan oleh beberapa teman virtual. 10 pertanyaan krusial seputar buku dan menulis, katanya dalam rangka Liebster Blog Award 2014. Bukan, ini bukan ajang penghargaan buat orang-orang yang memiliki penampilan dan gaya hidup nyentrik serta unik. Karena ini bukanlah Hipster Blog Award. Jadi entahlah, ini ajang apa, cukup Olga dan Tuhan saja yang tahu.



Karena aku orang berdedikasi tinggi, biar aku jawab pertanyaan dari keduanya secara jantan dan terpelajar. Mari!


Pertanyaan dari Petronela Putri:

1. Apa alasan kalian suka baca buku?
Karena kami suka sama suka. Aku dan buku sudah saling mencintai. Dan, mencintai nggak butuh alasan, kan?

2. Fiksi atau non fiksi? Why?
Fiksi. Karena dalam fiksi nggak ada kebohongan. Dalam fiksi, semuanya bisa jadi mungkin, yang mati bisa hidup kembali. Dalam fiksi, Titi DJ bisa menikah puluhan kali. Namanya juga fiksi.

3. Punya jam-jam khusus untuk membaca? Jika, ya, berapa jam sehari? Jika tidak, kapan saja kalian biasanya meluangkan waktu untuk baca buku?
Minimal satu jam, dalam kasus baca buku. Namun dalam kasus membaca pikiranmu, aku butuh ribuan kali purnama. 

4. Prefer online or offline shop untuk belanja buku? Why?
Offline shop. Kalau online, malasnya sih mesti ke ATM juga. Lebih senang aja kalau bertandang ke toko buku, apalagi dengan menimbang beberapa kemungkinan. Seperti: nggak sengaja nabrak cewek cantik yang lagi sibuk milih buku - terus bukunya jatuh - pas jatuh, aku refleks bantu ngambilin bukunya - lalu tiba-tiba tanganku dan tangan si cewek bertumpu saat memungut buku tersebut - dan kami pun hidup bahagia selamanya. FTV abis!

5. Genre favorit kalian?
Komedi. Tapi ada yang bilang, komedi itu bukan genre, tapi gaya bercerita. Ya udah, romance aja. Misteri, thriller, dan horor juga oke. Tuh kan, ujungnya malah suka semua genre. Aku labil.

6. Berapa budget yang kalian sediakan dalam sebulan untuk belanja buku? Kira-kira aja, sekedar survey.
Sebisa mungkin cuma beli satu sampai dua buku per bulan. Kira-kira budget-nya sekitar 150.000. 

7. Apa rating orang di Goodreads/review orang lain di blog mereka memengaruhi keinginan kalian untuk membeli sebuah buku?
Terpengaruh, kadang-kadang. Tapi pernah punya buku yang belum dibaca, terus pas cek Goodreads lihat rating-nya kecil, bukunya malah dikasih ke teman. Jadi, selain mudah terpengaruh, aku juga orangnya dermawan. Subhanallah.

8. Cover buku apa yang menurut kalian paling kece sejauh ini? Kalau bisa, tolong posting gambarnya juga, dong.
Banyaaak. Sebagian besar, cover buku-buku terbitan GagasMedia dan Plotpoint.

9. Tokoh fiksi yang paling bikin kalian jatuh cinta? 
Pertama kali jatuh cinta sama tokoh fiksi, ya, sama tokoh Nana di The Miracle Boys: Schoolaholic Princess #1. Kalau yang paling, siapa ya.... Raihana di Pudarnya Pesona Cleopatra, mungkin.

10. Buku apa saja yang tahun lalu menyesal kalian baca/tidak kalian selesaikan? Mengapa?
Ada beberapa buku yang nggak kelar aku baca, karena mungkin bukan selera. Salah satunya buku ini

-----

Sekarang, mari beranjak ke pertanyaan mencekam berikutnya.

Pertanyaan dari Putri Widi:

1. Semua orang selalu bertanya genre favorit. Aku mau nanya, ah, genre apa yang paling kamu benci untuk dibaca? Pokoknya yang nggak cocok, aja.
Nggak ada. Aku membuka diri untuk baca buku genre apapun. Tapi kalau yang ditanya soal nonbuku, aku bakal jawab... baca ramalan zodiak.

2. Mirip pertanyaan pertama, tapi kali ini genre apa yang paling kamu benci untuk ditulis? Bahkan mencoba aja males.
Fantasi. Nggak sanggp nulis yang di luar nalar, kayak bintang yang menyetubuhi bulan, atau kesatria yang membelah matahari. Otakku nggak kesampaian.

3. Apa kekurangan diri kamu yang paling besar dalam hal membaca?
Mudah ngantuk.

4. Apa kekurangan diri kamu yang paling besar dalam hal menulis?
Malas memulai.

5. Apa judul buku paling liar yang pernah kamu baca? Tentang apa?
Under Seventeen karya Andy Stevenio. Tentang kehidupan 'bebas' remaja metropolitan.

6. Apakah kamu menggolongkan dirimu sendiri sebagai alien, dengan minat dan pemikiran dalam hal baca tulis yang suka nggak nyambung sama orang lain? Dan mengapa? Because that is what some bookworms do.
Iya. Sekarang di tempat kerja pun, aku merasa kayak ikan yang tersesat di darat. Ikan Indosiar. Ikan yang bisa 'terbang'.

7. Kamu diberi 2 pilihan : menulis buku yang diterbitkan penerbit mayor ATAU menulis buku sesuai idealisme kalian. Pilih mana, dan kenapa?
...naskah aja belum punya. Nggak mau milih, ah.

8. Kalau kamu diminta mendeskripsikan kriteria pembaca yang baik dalam 5 kata, apa jawabanmu?
Membaca buku jangan sambil Twitter-an.

9. Kalau kamu diminta mendeskripsikan kriteria penulis yang baik dalam 5 kata, apa jawabanmu?
Menulis untuk berbagi itu baik.

10. Bentuk tulisan macam apa yang paling nyaman kamu kerjakan? Maksudnya, apakah cerpen, puisi, FF, novel, opini, liputan, review, dll.
Opini, termasuk soal review buku. Karena berpendapat nggak serumit cari ide untuk nulis fiksi. Ini kalau ditanya apa yang paling nyaman, ya. Kalau paling aman, ya, tetap milih nulis fiksi. Lagi-lagi, karena dalam fiksi nggak ada kebohongan.

-----

Yak, demikianlah jawabanku atas pertanyaan dari teman-teman. Kalau jawabannya salah, harap maklum ya, karena semalam aku memang nggak belajar. Semoga nggak remedial.

Terima kasih.

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Aku juga suka fiksi. Ibarat sedang bermimpi dan berharap itu bisa terjadi.hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Wish kita juga bisa ditulisa jadi fiksi. :))

      Hapus
  2. Hahha semoga gak remedial. Jadi ingat jaman SMA, duh -_-

    BalasHapus
  3. sama. suka banget sama karakter Rihana di Pudarnya pesona Cleopatra... Sungguh Istri yang luar biasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Raihana, bro. Kalo Rihanna mah like diamond in the sky~

      Hapus
  4. Gue pernah dapet award ini, dan malah minta sendiri. Tapi pertanyaan si pemberi mutlak nggak jelas, sih. Hehe. Walau begitu, gue tetap suka. Karena bisa dikemas dengan gaya menulis komedi.

    Ngomongin tentang mendeskripsikan pembaca yang baik, gue setuju banget dengan jawaban lo.
    Secara, gue pernah melihat langsung orang lain sedang membaca novel sambil twitteran atau mainin gadgetnya. Nggak konsisten banget, deh. Dasar, labil. :))

    BalasHapus
  5. <- kalo gue malah belum dapet feel untuk baca fantasi dan sci-fi gitu. Bahkan nonton film fantasi kadang masih suka kurang sreg. Hehe. Sekarang lagi dalam tahap mencoba-coba aja sih.

    BalasHapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!