[Review] Camar Biru — Nilam Suri

Review buku kali ini dikhususkan untuk event GagasDebut Virtual Book Tour

GagasDebut adalah sebutan bagi penulis-penulis debutan yang untuk pertama kalinya menerbitkan novel di penerbit GagasMedia. Sedangkan Virtual Book Tour adalah program promosi buku secara virtual dari blog ke blog atau jejaring sosial. 

Kebetulan, bulan ini aku terpilih sebagai salah satu HOST yang akan mengulas 2 dari 15 novel GagasDebut. Karena aku berlaku sebagai HOST di blog sendiri, jadi review akan tetap berlangsung secara subjektif dan suka-suka. So, here we go.





Judul : Camar Biru
Penulis : Nilam Suri  
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : November 2012
Cetakan : Pertama 
Tebal : 279 hlm 
ISBN : 9789797806033

Aku membutuhkanmu.

Kau terasa tepat untukku. Pelukanmu serasi dengan hangat tubuhku. Dan setiap bagian dari diriku sudah terlalu terbiasa dengan kehadiranmu-dengan suaramu, dengan sentuhanmu, dengan aroma khas tubuhmu. Dengan debaran yang terdengar seperti ketukan bermelodi saat kau menatapku penuh perhatian seperti itu.

Aku membutuhkanmu.

Ya cinta, ya waktumu. Dan kau sudah melihat jujur dan juga munafikku. Bahkan, di saat aku begitu yakin kau akan meninggalkanku, kau hanya menertawakan kecurigaanku dan merangkul bahuku. Sungguh heran, setelah sekian tahun pun, kau masih bertahan di sini, bersamaku.

Aku membutuhkanmu―dan bisa jadi... aku mencintaimu. Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu. Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku.



Camar Biru bercerita tentang seorang cewek bernama Nina dan cowok bernama Adith, yang terjebak dalam sebuah janji konyol. Sepuluh tahun lalu, mereka berjanji, jika sepuluh tahun setelah hari itu mereka belum mendapat jodoh dan menikah, maka mereka berdua yang akan menikah. Sepasang burung camar yang terbuat dari kertas berwarna biru, menjadi saksi dan bukti perjanjian konyol itu. Premis yang unik.



Kalo tema sahabat jadi cinta dan perjodohan sudah dianggap pasaran, maka tema novel ini bisa dibilang gabungan dari keduanya. Sahabat yang terjodoh. (halah!)


"You don't have to say it, but when love is in the air, you just know it's there."Camar Biru

Banyak hal yang membuat novel ini berbeda dengan novel 'contemporary' romance kebanyakan. Gaya bahasa yang digunakan sangat ringan, kayak bahasa sehari-hari yang kadang ceplas-ceplos, apalagi waktu baca sapaan (atau umpatan?) antar tokoh, seperti Kampret, Kunyuk, Monyet, Beruk, dll.. Kasar tapi bikin nyengir. Tapi, ada juga narasi yang bikin haru menggaris mewek, waktu Nina meratapi masalah dengan kedua orangtuanya. Diksi yang dipilih penulis pun gak dipaksakan untuk puitis apalagi quotable. Yang cuma bikin agak ganggu, adalah penggunaan bahasa Inggris dalam dialog beberapa tokoh di novel ini. But… bisa dimaklumi, karena memang tokohnya dipaparkan sering bolak-balik ke luar negeri sih. Maklum, horang kayah!

Keputusan penulis untuk menempatkan 2 point of view (sudut pandang), aku nilai sangat berhasil. PoV 1 dari Nina dan Adith secara bergantian, membuat karakter kedua tokoh ini makin matang. PoV 3 juga membawa cerita makin mengalir dari sudut yang berbeda, menyorot tokoh lain seperti Sinar, Naren, dan Danish. Cara bertutur penulis juga patut diacungi jempol, bisa menyisipkan satu persatu clue (sebagai konflik) dengan rapi hingga klimaks. Aku malah sempat terkecoh karena berusaha menebak-nebak konflik apa yang menimpa tokoh Nina di masa lalu. 

Honestly, menurutku masih ada yang kurang sih. Bab terakhirnya terlalu FTV. Happy ending, namun terkesan klise. Seandainya ada sedikit efek kejutan di bagian epilog, maka nyaris sempurnalah novel ini. Serius.

Camar Biru bisa dibilang novel yang kompleks. Konflik utamanya bukan hanya apa yang tersirat dari judul, atau masa lalu suram si tokoh utama, tapi pertanyaan sederhana: “Apa yang akan terjadi ketika satu sisi dari sebuah persegi lenyap?”

Sebuah novel debut yang berhasil. Can’t wait for Nilam’s second book!


Posting Komentar

4 Komentar

  1. Balasan
    1. Nah, ikut giveaway saya aja dulu mbak http://hadikurz.blogspot.com/2013/11/giveaway.html?m=1
      Ini juga bagian gagasdebut kok ... Ayo!

      Hapus
  2. Dan, gagasdebut pun berakhir setelah Rido ngehost. Hehehe cakep ini reviewnya Do

    BalasHapus

Silakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!