Perkenalkan, Mark Manson ialah seorang pengusaha di Amerika dan bloger penuh waktu di blog pribadinya MarkManson.net. The Subtle Art of Not Giving a F*ck merupakan buku self improvement pertamanya yang sudah dialihbahasakan menjadi Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
Mark Manson menulis buku ini atas keresahannya tentang bagaimana cara orang-orang memaknai masalah hidup. Menurut Mark, "masalah hidup" sesungguhnya hanya efek samping dari tidak adanya sesuatu yang lebih penting untuk dipedulikan.
"Kunci untuk kehidupan yang baik, bukan tentang memedulikan lebih banyak hal; tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting."
ㅤ
Jadi, term ‘bodo amat’ yang dimaksud Mark di buku ini bukan anjuran untuk tidak peduli atau bersikap cuek terhadap semua hal, tapi soal memilih apa yang ingin kita pedulikan. Sebab jika kita tidak menemukan sesuatu yang penuh arti, perhatian kita akan tercurah untuk hal-hal tanpa makna dan sembrono.
ㅤ
Untuk bisa mengatakan ‘bodo amat’ pada kesulitan, pertama-tama kita harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan itu. Kenapa kita kesulitan? Demi tujuan apa? Kalau indikatornya adalah kesuksesan, kenapa kita menganggap sesuatu sebagai kesuksesan atau kegagalan? Dengan standar apa kita menilai diri sendiri dan orang lain?
ㅤ
Menurut Mark, satu hal yang penting untuk kita miliki, yaitu NILAI. Ada nilai baik, ada nilai buruk. Nilai yang baik: berdasarkan pada kenyataan, membangun secara sosial, segera dan dapati dikendalikan. Nilai-nilai yang buruk: tahayul, merusak secara sosial, tidak segera dan tidak dapat dikendalikan.
ㅤ
Terkadang, suatu masalah muncul karena nilai dari tujuan kita yang keliru dan standar kita yang salah. Kita berbuat baik, bukan semata untuk dipandang baik, tapi karena kita menilai itu hal yang benar untuk dilakukan. Berharap dianggap baik oleh setiap orang hanyalah bentuk kesia-siaan.
ㅤ
Ketika kita menonton film di bioskop sendirian, ada teman yang menganggap itu hal yang janggal? Saat itulah seni ‘bodo amat’ harus dipakai. Sebab kita membeli dan membayar tiket kita sendiri, tanpa merugikan orang lain. Mereka tidak paham kalau kita datang ke bioskop karena memang tujuan kita ingin menonton, bukan karena ingin berdua-duaan.
ㅤ
Jadi, berhenti melibatkan tujuan eksternal seperti "ingin dipandang baik oleh orang lain". We can't please everyone. Do what you think is RIGHT for you.
3 Komentar
Saya berpikir hal yang sama. Terima kasih, Mark Arbain.
BalasHapuskak rido aku suka sam kamu,suka bangget dhe....
BalasHapusmantap mas ridho udh 9 tahun saja usia blognya....
BalasHapusSilakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!