Kalo ada
istilah “merasa sepi di tengah keramaian”, maka untuk liburan semester kali ini
berlaku ungkapan “merasa sepi di tengah kesepian”. Asli, liburan kali ini bikin
gue jadi makin akrab dengan benda-benda elektronik di rumah; hape, laptop,
tivi, sampe obat nyamuk elektrik.
Situs
jejaring sosial pun jadi menyebalkan selama liburan. Di twitter, gue cuma bisa
nangis batin tiap lihat ada keyword
‘Anyer’ yang berseliweran di linimasa. Di facebook pun gue cuma bisa gigit
bibir bagian bawah tiap gak sengaja lihat tag-an
foto teman-teman gue yang lagi ber-asyik-masyuk guling-gulingan di pinggir
pantai. Saat itu, kadang gue berharap ada ikan hiu yang rela menelan
teman-teman gue yang durjana itu hidup-hidup. *dirajam teman se-kampus*
Intinya,
gue ngiri tingkat go international
sama mereka yang bisa ikut hura-hura liburan tahun ini. Hiks. Tapi…, ah,
sudahlah.
Eniwei,
segala sesuatu itu pasti ada sisi baik dan buruknya. Begitupun dengan gue yang
selama liburan cuma bersemayam secara nonstop di istana yang gue sebut rumah.
Di saat kejenuhan mulai melanda, ada kejutan yang gue terima. Bukan. Bukan
karena gue diajak mantan kekasih balikan, ini cuma tentang sesuatu hal
sederhana.
Setelah
hal-hal menggembirakan yang pernah gue post
di sini, rupaya ada kabar menggembirakan lainnya yang masih menyertai itu. Yak,
setelah tulisan gue yang berjudul “Karena Bu Wati Ingin Dimengerti” sukses
dimuat di buku antologi Ekspedisi Mencari
Cewek Idaman penerbit DIVA Press, kali ini tulisan gue yang berjudul
“Jomblo Permanen” pun menyusul dimuat di buku Radio Galau FM Fans Stories penerbit Wahyumedia. That’s really
awesome for me! Alhamdulillah.
Jadi,
liburan kali ini khusus gue isi dengan acara nunggu hadiah plus paketan buku
(imbalan karena menang lomba di atas) tiba di rumah. Hahaha. Berhubung buku
RGFMFS belum jatuh cetak, jadi paketan buku EMCI yang sampe duluan. Dan, gue
kaget banget pas tahu kalo dalam satu paket itu isinya ada 5 buku. Ah, rasanya
ingin menenggelamkan diri dalam buku-buku sepanjang liburan sebelum lebaran ini.
Buku
pertama yang gue baca tentulah yang memuat tulisan gue, judulnya Ekspedisi Mencari Cewek Idaman. Nih,
sekalian aja gue review isinya.
Bergegas…!
Judul : Ekspedisi Mencari Cewek Idaman
Penulis : Dyah Ayu Kinanti dkk.
Tebal : 220 halaman
Harga : Rp28.000
ISBN : 9786027665255
Penerbit : DIVA Press
Sinopsis :
“Kamu tahu berapa jumlah bunga mawar di taman ini?”
“Nggak tahu.”
“Jumlahnya sembilan ratus sembilan puluh sembilan. Tapi, malam ini jumlahnya jadi seribu.”
“Kok bisa?”
“Soalnya, ratu mawar sedang ada di sini. Dan, lebih beruntung lagi, kini dia ada di hadapanku.”
(Gubrakkkk….!!!!)
***
“Kumpulan cerita gombal ini komplit banget isinya. Lucu, lebay, sweet, dan makin lengkap dengan selipan tentang makna cinta di beberapa ceritanya. Bisa bikin ketawa-ketawa sendiri, bahkan made me get goosebumps all over my body gara-gara kata-kata ngegombalnya yang kreatif dan kocak banget. Antalogi ini bisa juga dijadikan contoh bagi yang nggak punya ide buat merayu pasangannya. Entah itu ngerayu gebetan, pacar, bahkan mungkin orang tua si gebetan sekalipun!”
Orihara Ran,
Penulis buku bestseller, ‘Aidoru No Sekai Ni Yoroshiku”!
“…Menulis cerita bergenre komedi tidaklah mudah, namun seluruh cerita dalam buku ini sukses membuat saya tidak bisa berhenti tertawa sekaligus tersipu oleh gombalan maut yang ada di dalamnya.”
Rina Shu,
penulis Kimi Wo Shinjiteru.
Ada total
15 cerpen dari 15 penulis di dalam buku ini yang semuanya berisi
gombalan-gombalan maut, serta masing-masing punya gaya bercerita yang berbeda.
Uniknya walaupun unsur yang dipake 100% adalah tentang gombalan, tapi para
penulis bisa menyampaikan ceritanya tanpa ‘memaksakan’ alur, dan tokoh yang
diceritakan punya karakter kuat. Bukan cuma sekadar menghibur secara ngaur,
tapi semua cerita juga menyajikan pesan-pesan moral secara kausal.
Kenapa
judulnya “Ekspedisi Mencari Cewek Idaman”? Nah, itu diambil dari salah satu
cerpen di dalamnya yang berjudul sama, ditulis oleh Dyah Ayu Kinanti. Cerpennya
berkisah tentang perjalanan cinta seorang cowok bernama Toying yang super
heboh. Tapi, gue gak akan bahas soal si Toying di sini. Gue lebih memilih
membahas kisah si Ramon dalam cerpen yang berjudul “Karena Bu Wati Ingin
Dimengerti”, yang ditulis oleh cowok lumayan ganteng bernama *ehem* Rido
Arbain. Iya, iya, itu tulisan gue sendiri, namanya juga promosi. Mhihi. *ketawa
pamer*
Di cerpen
ini gue nyeritain seorang cowok bernama Ramon Sklitinov. Ramon adalah seorang
murid pindahan di SMA Tunas Kelapa, yang dalam beberapa hari setelah
kepindahannya, doi dihadapkan dengan seorang guru killer bernama Bu Wati yang mengajar pelajaran biologi. Banyak
cerita horor tentang Bu Wati yang didengar Ramon dari teman-teman barunya, itu
yang bikin doi penasaran sejauh mana sih kekejaman Bu Wati itu. Lalu, jurus apa
yang dipake Ramon untuk menaklukkan hati Bu Wati? Ya, dengan gombalan. Gombalan
super lebay. Berikut cuplikan obrolan antara Ramon dan Bu Wati:
“Hobi kamu
apa?”
“Angkat
beban. Beban perasaan cintaku yang bertepuk sebelah tangan.”
“Cita-cita
kamu apa?”
“Jadi
guru. Mau ngajarin Ibu gimana caranya mencintai aku.”
Garing ya?
Iya sih, emang. Tapi itu mungkin karena lo belum baca keseluruhan cerita,
keseluruhan isi buku. Kalo udah baca, hmm, dijamin leher lo berpotensi patah
karena kebanyakan ketawa jumpalitan. Hahaha.
Buat kamu
yang cari bahan gombalan ampuh, berarti buku ini pas banget, recommended istilahnya. Ya udah sih,
gitu aja. Pokoknya kalo lo mampir ke toko buku, terus lihat penampakan buku
ini, beli deh tuh. Murah kok, lo gak perlu sampe jual diri untuk beli buku ini.
Serius! *diciduk FPI*
1 Komentar
wow ada ekspedisinya ya kayak traveling aja,hehheh
BalasHapusSilakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!