Mulutmu, Kentutmu !

Ada banyak slogan, adagium (semboyan) yang lekat dikepala kita, misal "Darah itu merah jenderal!" atau "Mulutmu, harimaumu!".
Nah, sekarang catet, bahwa ada satu slogan yang wajib lo tau, "Mulutmu, kentutmu!" (loh?). Ini bukan soal ada begitu banyak mulut yang suka kentut, dalam sebenar-sebenarnya perkentutan, mulai dari kentut bunyi, kentut gak bunyi, kentut statis, kentut permanen, sampe kentut genggam. Itu gak penting dibahas disini, jauh lebih penting ialah bahwa sejatinya setiap kita memiliki kentut untuk menghadiahkan kentut kita ke seseorang/sesuatu yang siap menerima kentut kita (Huaaaa.. jorok amat sih gua).
Eh, jangan salah persepsi dulu, yang gua maksud kentut disini adalah tidak lain isi omongan kita. Kalo ibarat kita salah ngomong atau ngomong kasar kepada seseorang ibaratnya kentut sembarangan ditengah keramaian (sebagai pengecualian, mereka yang lagi pilek, ato memang gak punya hidung). Dan hasilnya, orang akan kesal dan pergi ninggalin kita lengkap dengan kentut yang kita hembuskan. It's so hurt, Right?..
Jelas, kalau aku bilang (minjem gaya ngomongnya Anang Hermansyah), kita gak boleh ngomong kasar apalagi ngata-ngatain orang gitu.

Ada 3 perbuatan bodoh di dunia ini yang balesannya dirasakan seketika, yaitu: mengganggu macan tidur, melawan ibu mertua, dan menghina seseorang dengan menyebutkan beberapa nama satwa dilindungi.
Dan gua sering ngelakuin perbuatan bodoh tipe 3, tapi itu maksud gua cuma becanda kok, sori menyori stroberi deh bro, gua gak maksud melecehkan kalian, ini cuma pinjem istilah yang "kebetulan" dilekatkan pada sosok kalian. So, gak perlu somasi gua ya, apalagi minta ganti rugi atas nama hak intelektualitas meski intinya meres semeres-meresnya pemeresan dan nuntut minta maaf di koran nasional yang harganya selangit itu atas nama hak bla-bla-bla.. oke!!
Ehm, jangan sekali-kali ngatain orang laen dengan sebutan-sebutan kayak "monyet" ato rekan-rekan seprofesinya, dijamin lo bakal dilemparin dompet. Ya, dompet, yang celakanya terikat pada batu sebesar genggaman tangan dan melayanglah semuanya ke wajah lo yang gak seberapa itu.

Omongan kita juga kadang asal bunyi gitu, mirip kentut. Misal gua pernah ngomong: kalo ujian TOEFL gua bagus, gua bakal ngebeliin kaos Upin-Ipin. Pada kenyataannya nilai TOEFL gua segitu-gitu aja dan pada kenyataannya juga gua gak punya adek gitu. hiks.. Aaarrrggh, persetan dengan kaos Upin-Ipin dah.

Pe-pe Mi-mirsa Pemirsa (mulut monyong khas Tukul). Mulai sekarang, marilah kita biasakan untuk gak kentut sembarangan (kecuali di tempat sepi dan jauh dari jangkauan anak-anak) karna selain menyebabkan polusi udara, juga dapat menyebabkan bau mulut (kalo kentut lewat mulut). Ingat, kentut tidak hanya terjadi karna adanya kelepasan, tapi juga karna ada niat si pelaku. Waspadalah.. Waspadalah..

Posting Komentar

0 Komentar